4 Anak Presiden Indonesia yang Jadi Ketua Umum Partai Politik, Terbaru Kaesang Putra Bungsu Jokowi
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Sirkum politik di Indonesia kerap menurun dari kalangan keluarga. Ibarat pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Politik tampaknya bisa disebut sebagai pewarisan. Baik yang bersifat turun temurun berdasarkan kekuasaan politik patron, dan juga darah politik yang diwariskan secara ideologi.
Kemunculan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo secara mendadak menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), membuktikan bahwa politik cenderung diwariskan dari kekuasaan yang dimiliki orangtua. Kaesang sendiri mengakui dirinya bisa menjadi ketua umum parpol, salah satunya berkat keistimewaan sebagai anak presiden.
Kaesang bisa disebut menjadi ketua umum lewat politik simsalabim. Hanya dua hari setelah terdaftar resmi menjadi anggota parpol, Kaesang langsung diangkat menjadi Ketua Umum PSI.
Tapi sebenarnya, kisah anak presiden menjadi ketua umum parpol di Indonesia bukan cerita baru. Setidaknya, sudah empat anak presiden yang memimpin partai sejak republik ini merdeka.
Berikut daftarnya:
1. Megawati Soekarnoputri
Megawati merupakan anak proklamator sekaligus presiden Republik Indonesia yang pertama, Soekarno. Darah politik sudah turun ke Megawati sejak remaja ia mendampingi banyak aktivitas Bung Karno.
Megawati merupakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang pasca-reformasi berubah nama menjadi PDI Perjuangan.
Presiden perempuan pertama Indonesia ini sudah memimpin PDI Perjuangan sejak didirikan hingga saat ini. Ia merupakan ketua umum parpol yang paling lama berkuasa.
Pada 2001, Megawati diangkat menjadi Presiden Indonesia kelima, menggantikan Abdurahman Wahid atau Gus Dur yang di-impeach oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Hingga saat ini, Megawati masih menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan yang dikenal berpendirian teguh dan keras.
2. Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto)
Tommy Soeharto adalah putra bungsu presiden Indonesia kedua, Soeharto. Ia merupakan pendiri sekaligus ketua umum Partai Berkarya.
Partai Berkarya adalah hasil penggabungan dari Partai Beringin Karya dan Partai Nasional Republik (NasRep). Partai ini didirikan pada tanggal 15 Juli 2016 bertepatan dengan ulang tahun Tommy, dan diakui oleh pemerintah sebagai partai politik yang sah pada tanggal 17 Oktober 2016.
Jauh sebelumnya, Tommy sempat bertarung memperebutkan jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Namun ia kalah dan tak terpilih.
Namun, nasib Partai Beringin Karya (Partai Berkarya) tak semulus yang diharapkan. Partai ini gagal memenuhi Parliementary Treshold 4 persen sehingga gagal melaju ke Senayan. Kiprah Partai Berkarya pun saat ini biasa-biasa saja.
3. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
AHY sejak beberapa tahun lalu didaulat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Ia menggantikan kepemimpinan ayahnya Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengambil alih Partai Demokrat dari Anas Urbaningrum karena tersandung masalah korupsi.
AHY merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) yang memilih mundur karena mengikuti kontestasi pemilihan gubernur DKI Jakarta pada 2017 silam. Namun, AHY saat itu tidak terpilih.
Usai gagal menjadi gubernur DKI Jakarta, AHY melanjutkan petualangan politiknya bersama Partai Demokrat. Ia meneruskan kepemimpinan Demokrat dari tangan SBY yang pernah berkuasa selama 10 tahun menjadi presiden sejak 2004 hingga 2014.
Karir AHY sendiri terbilang datar-datar saja. Sempat dikabarkan akan menjadi cawapres mendampingi capres Anies Baswedan, justru konflik di koalisi terjadi. Hingga akhirnya Partai Demokrat mengalihkan dukungan ke Prabowo Subianto.
4. Kaesang Pangarep
Kaesang merupakan sosok anak muda yang turun ke panggung politik. Bahkan, ia kini menjadi ketua umum parpol termuda di Indonesia.
Ia memecahkan rekor sebagai ketua umum partai dalam usia paling muda saat ini dalam usia memasuki 29 tahun.
Pada Senin (25/9/2023) kemarin, Kaesang didaulat menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Putra bungsu presiden ketujuh Indonesia Jokowi ini dengan mulus melenggang menjadi pemimpin parpol.
Kaesang sendiri sebenarnya tidak memiliki pengalaman politik praktis yang memadai. Namanya moncer saat meluncurkan bisnis kuliner bernama Sang Pisang yang sempat laris manis.
Kaesang berdalih turunnya ia ke panggung politik atas dasar inspirasi dari ayahnya Jokowi. Ia mengajak anak-anak muda yang warga yang berpikiran muda untuk turun aktif ke ruang publik, salah satunya lewat partai politik. (*)