Miris Cuma 5 Persen Anak Riau di Pertamina Hulu Rokan, Syamsuar: Kami Tak Mau Jadi Penonton!
SabangMerauke News, Riau - Saat ini, sekitar 42 persen produksi minyak nasional masih berasal dari Provinsi Riau. Bahkan, "Bumi Lancang Kuning" menjadi salah satu daerah yang memberikan kontribusi terbesar bagi devisa negara.
Sebagian besar sumur minyak yang ada di Riau dikelola dan dikuasai oleh PT Pertamina. Oleh sebab itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan bahwa sangat wajar apabila Pertamina memberikan perhatian yang lebih untuk pembangunan di Riau.
BACA JUGA: Penjarah Hutan Riau Jangan Berlindung di UU Cipta Kerja, Ini Defenisi 'Keterlanjuran' Menurut Hukum
"(Wilayah kerja) Pertamina ini ada di hampir 12 kabupaten dan kota di Riau. Ada di Kabupaten Bengkalis, Siak, Rohul, Rohil, Kampar, Inhu dan Pelalawan. Pelabuhan minyak juga ada di Dumai, kantornya ada di Pekanbaru," ucap Syamsuar saat menjadi pembicara pada Dies Natalis ke-6 Universitas Pertamina (UP) di Jakarta, Rabu (2/2/2022).
Syamsuar mengatakan, Pertamina seharusnya tidak hanya menjadikan Riau sebagai obyek untuk mencari keuntungan.
BACA JUGA: Beredar Daftar Kepala Cabang Bank Riau Kepri Diduga Penerima Suap Fee Ilegal dari Broker PT GRM
Namun, Pertamina sebaiknya ikut memberikan kontribusi yang baik bagi Riau.
"Kami tentu tidak mau jadi penonton di kampung sendiri. Anak-anak Riau sebagai bagian yang tak terpisahkan dari bangsa ini juga harus menjadi subyek pembangunan. Harus juga menjadi yang terbaik," ujar mantan Bupati Siak dua periode itu.
Syamsuar menyebutkan bahwa Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang mengelola Blok Rokan, akan melakukan pengeboran sumur minyak baru sebanyak 500 sumur di Riau, dan ini menjadi yang terbanyak di Indonesia.
Sementara itu, menurut informasi, tenaga kerja PHR yang berasal dari anak Riau hanya sekitar 5 persen.
"Alangkah minimnya anak Riau di PHR ini," kata Syamsuar.
Pada kesempatan itu, Syamsuar melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU terkait kerja sama di bidang pendidikan antara Gubernur Riau dan Rektor Universitas Pertamina, IGN Wiratmaja Puja.
Syamsuar mengaku baru tahu tentang Universitas Pertamina, yang fokus membangun sumber daya manusia (SDM), khususnya di bidang energi.
"Saya terus-terang baru tahu Universitas Pertamina ini. Kami berharap betul, anak-anak Riau juga bisa mendapat pendidikan di sini dengan beasiswa dari Pertamina. Minimal 50 orang dalam setahun," kata Syamsuar.
Ia bahkan mendorong Pertamina agar mendirikan perguruan tinggi atau politeknik di Kota Dumai, agar anak-anak Riau memiliki keilmuan, khususnya di bidang energi atau perminyakan.
"Sebagaimana prioritas Bapak Presiden membangun SDM, kami di Riau juga begitu. SDA bisa saja habis, tapi SDM akan terus bermanfaat. Makanya kami sangat mendukung kerja sama ini," kata Syamsuar.
Menurut dia, saat ini banyak anak-anak muda Riau yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang baik.
Mereka mayoritas bekerja di perusahaan-perusahaan migas asing.
Syamsuar juga mengaku baru tahu kiprah Pertamina Foundation (PF), yang selama ini banyak memberikan bantuan CSR kepada masyarakat.
"Kami pada kesempatan ini sangat berharap kepada Pertamina Foundation, kiranya memberikan CSR-nya untuk kemajuan Provinsi Riau," ucap Syamsuar.
Menurut Syamsuar, Provinsi Riau tidak hanya kaya akan migas, tapi juga memiliki kebun kelapa sawit terluas di Indonesia, termasuk kelapa dan sagu.
Ada sekitar 4,1 juta hektar kebun kelapa sawit; 400.000 hektar kelapa dan tanaman sagu dengan kualitas terbaik di Riau.
"Sayangnya kita belum mampu mengembangkan hilirisasinya. Dibanding Malaysia saja kita kalah. Malaysia sudah mampu membuat sampai 100 turunan. Kita 50 saja belum," kata Syamsuar.
Sementara itu, Rektor Universitas Pertamina (UP) Wiratmaja menyebutkan bahwa UP bertekad menjadi perguruan tinggi berkelas internasional.
"Saya juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang sudah ditandatangani dengan Gubernur Riau," ujar Wiratmaja. (*)