Koalisi Prabowo Tolak Duet Dengan Ganjar, Kenapa Ya?
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Wacana menduetkan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto mendapat tanggapan beragam dari para politisi. Wacana itu kembali bergulir setelah relawan Jokowi, Projo, mengusulkan pasangan Prabowo-Ganjar dalam Konferensi Daerah Bali.
Ganjar dan PDIP cenderung membuka peluang terhadap kemungkinan itu. Sementara partai-partai pendukung Prabowo meragukan rencana duet tersebut.
Ganjar buka peluang
Ganjar tak menutup opsi berduet dengan Prabowo. Menurutnya, berbagai opsi masih terbuka sebelum pendaftaran resmi dibuka.
"Kalau politik itu sebelum nanti ditetapkan di KPU semua peluang bisa terjadi," ucap Ganjar setelah mengikuti rapat Tim Pemenangan Nasional (TPN) di Gedung High End, Jakarta, Rabu (20/9).
Gerindra buka pintu, tapi Prabowo tetap posisi capres
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria tak menampik peluang berkoalisi dengan PDIP di 2024. Namun, ia menegaskan Koalisi Indonesia Maju telah sepakat mengusung Prabowo sebagai calon presiden.
Koalisi itu sekarang sedang mengkaji calon wakil presiden pendamping Prabowo. Dia berkata ada sejumlah nama yang masuk radar, seperti Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Yusril Ihza Mahendra, hingga Mahfud MD.
"Kalau Pak Ganjar mau bergabung ya bersama KIM, tentu kami beri ruang seluas-luasnya untuk bisa bersama-sama, tetapi kalau untuk capres sudah selesai," ucap Riza di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (21/9/2023).
PDIP lihat dinamika
Ketua DPP PDIP Puan Maharani tak menjawab tegas soal kemungkinan duet itu, tetapi ingin melihat dulu dinamika politik sebulan ke depan.
Puan pun membuka kemungkinan berkomunikasi dengan Prabowo. Ia mengaku punya hubungan baik dengan mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.
"Bisa aja, saya sering ketemu Mas Prabowo, kemarin ketemu di acara NU. Dan apakah ada kemungkinan? Ya mungkin-mungkin saja, dinamika yang di politik ini selalu memungkinkan kita untuk bersilaturahmi," kata Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Koalisi Prabowo tolak duet dengan Ganjar
Sementara itu, partai-partai Koalisi Indonesia Maju menolak wacana duet Ganjar dan Prabowo.
Ketua DPP Umum Partai Dave Laksono mengatakan memang masih banyak kemungkinan menjelang pendaftaran Pilpres 2024. Akan tetapi, ia menegaskan komitmen Golkar mendukung Prabowo sebagai calon presiden.
"Golkar tetap berpegang komitmen untuk mencalonkan Prabowo sebagai capres dan Pak Airlangga sebagai cawapresnya," ungkap Dave lewat pesan singkat, Kamis (21/9).
Hal serupa juga disampaikan Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay. Saleh ragu wacana duet Ganjar dengan Prabowo terwujud di 2024.
Dia melihat tiga poros saat ini sudah siap bertarung dan mendapatkan dukungan dari partai-partai politik. Ia yakin Pilpres 2024 akan diikuti oleh Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan.
"KIM (Koalisi Indonesia Maju) menganggap isu itu belum valid. Faktanya, sejauh ini ada tiga kandidat capres yang sudah dapat kendaraan untuk maju," ucap Saleh.
Sebelumnya, wacana menduetkan Ganjar dengan Prabowo kembali mencuat. Wacana itu dipantik keputusan relawan Jokowi, Projo Bali, mendukung pasangan Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024.
Wacana itu pernah bergulir awal tahun ini. Namun, dua sosok itu berbeda jalan setelah diusung masing-masing partai politik.
Prabowo telah diusung sebagai capres oleh Gerindra sejak 12 Agustus 2022. Ia pun mendapat dukungan dari Partai Golkar, PAN, PBB, Partai Gelora, dan Partai Demokrat.
Adapun Ganjar telah dideklarasikan PDIP pada 21 April 2023. Ia juga mendapat dukungan dari Partai Hanura, Partai Perindo, dan PPP. (*)