Ini Bukti Surat Inspektorat Kuansing Lakukan Audit Keuangan Desa Kompe Berangin, Kok Pejabatnya Membantah?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Inspektorat Kabupaten Kuansing melakukan audit tujuan tertentu (ATT) terhadap kinerja Kepala Desa dan Pengelolaan Keuangan Desa Kompe Berangin, Kecamatan Cerenti. Langkah tersebut diklaim sebagai tindak lanjut dari pengaduan warga yang disampaikan kepada Bupati Kuansing Suhardiman Amby.
Adapun pelaksanaan ATT tersebut didasarkan pada Surat Perintah Tugas (SPT) Pelaksana Tugas Inspektur Kabupaten Kuansing bernomor 125/SPT-APIP/ITKAB/2023 yang diterbitkan pada 18 September lalu.
Sebagai tindak lanjut surat tersebut, keesokan harinya yakni 19 September 2023, Pelaksana Tugas Inspektur Pengendali Teknis Kabupaten Kuansing, Irkhas telah menerbitkan surat lanjutan tentang akan dilaksanakannya entry briefing. Surat bernomor: 700/ITKAB/2023/736 itu ditujukan kepada Camat Cerenti, Kepala Desa Kompe Berangin dan Ketua BPD Kompe Berangin.
Dalam surat tersebut, dijelaskan kalau pelaksanaan entry briefing digelar pada Kamis (21/9/2023) kemarin bertempat di Kantor Camat Cerenti mulai pukul 10 pagi. Namun tidak diketahui apakah kegiatan itu terlaksana atau tidak.
"Berkenaan kegiatan (entry briefing) tersebut, diminta kepada saudara Camat Cerenti agar dapat memfasilitasi penyediaan tempat acara dan mengikutsertakan kepala seksi pemerintahan dan kepala seksi PMD," demikian kutipan isi surat yang diteken Irkhas tersebut.
Sebelumnya diberikan, Inspektorat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) segera melakukan investigasi keuangan Desa Kompe Berangin, Kecamatan Cerenti. Langkah tersebut ditempuh untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait dugaan permasalahan penggunaan keuangan di desa setempat.
Plt Inspektur Kabupaten Kuansing, Andi Zulfitri melalui Inspektur Pembantu (Irban) V, Marhandes Arrozi menjelaskan, pengaduan soal keuangan Desa Kompe Berangin sebelumnya diterima oleh Bupati Suhardiman Amby dari masyarakat. Pihaknya mendapat perintah langsung untuk menindaklanjuti pengaduan warga tersebut.
"Pengaduan masyarakat Kompe Berangin ini awalnya disampaikan ke Bupati Kuansing Suhardiman Amby. Kemudian Bupati memerintahkan Inspektorat untuk melakukan penelusuran" kata Marhandes Arrozi, Kamis (21/9/2023).
Namun, dalam sebuah grup WA, Plt Inspektur Kabupaten Kuansing Andi Zulfitri justru menyebut pihaknya tidak melakukan investigasi atau audit keuangan desa, namun hanya menggelar audit kinerja desa karena ada gangguan pelayanan publik.
Andi Zulfitri yang dikonfirmasi ulang atas komentarnya di grup WA terhadap berita awal yang diterbitkan SabangMerauke News tersebut tidak memberi penjelasan.
"Sedang rapek (rapat) di kantor gubernur," balas Andi via pesan WhatsApp, Jumat (22/9/2023) pagi ini.
Pernyataan Andi Zulfitri tersebut pun direspon Ketua LSM Permata Kuansing Junaidi Affandi. Ia menilai komentar Andi di grup WA tersebut terkesan menutupi persoalan yang terjadi di Desa Kompe Berangin. Junaidi juga menyebut pernyataan Andi Zulfitri bertolak belakang dengan SPT yang diterbitkan oleh Inspektorat Kabupaten Kuansing.
Ia menduga Inspektur Inspektorat Kuansing tidak menjalan tupoksi dengan sungguh sungguh.
"Kita menduga Inspektur Kuansing tidak becus menjalankan tugasnya. Bupati Kuansing Suhardiman Amby untuk menindak dan mencopot yang begini," kata Junaidi.
Investigasi Sedang Berproses
Arrozi menjelaskan, investigasi terhadap penggunaan keuangan Desa Kompe Berangin Kecamatan Cerenti sedang berproses. Pada Senin pekan depan akan dilakukan pemanggilan terhadap pihak pihak terkait.
"Pemanggilan dilakukan terhadap anggota BPD dan tokoh tokoh masyarakat. Pemanggilan dilakukan bertahap," katanya.
Ia menegaskan, Inspektorat juga telah menjadwalkan pemanggilan terhadap kepala desa untuk menelusuri apa yang sebenarnya terjadi di Desa Kompe Berangin.
Penelusuran dilakukan tidak hanya berkaitan dengan permasalahan kinerja. Tetapi juga dengan melakukan audit keuangan Desa Kompe Berangin.
"Pengaduan ini belum tahu dari siapa. Yang jelas Pak Bupati memerintahkan kita untuk melakukan audit keuangan dan memastikan apa yang sebenarnya terjadi di desa tersebut," pungkas Arrozi. (KB-05/Roder)