Tak Habis-habisnya, Ular Kembali Muncul di Perumahan Elit Citra Land Pekanbaru
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Tak henti-hentinya, teror ular terus menerpa penghuni perumahan Citra Land di Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru. Pada Rabu (20/9/2023) siang tadi, seekor ular kembali ditemukan di sekitaran Blok C7 kawasan pemukiman elit tersebut. Warga terus menagih agar Pemko Pekanbaru segera bertindak.
Informasi yang dirangkum, saat warga menemukan ular itu, mereka langsung melapor ke pihak sekuriti Citra Land meminta agar ular tersebut diamankan.
"Tadi sekuriti ditelepon warga karena ada lagi ular masuk rumah. Saya kebetulan lewat langsung menuju lokasi untuk melihat penangkapan ular," kata Dicky Rinaldi, salah satu warga yang tinggal di Perumahan Citra Land Pekanbaru.
Dicky menjelaskan, setelah ditangkap, ular tersebut kemudian dimasukkan ke kantong kresek agar bisa dipindahkan.
Dalam sebuah video yang diterima SabangMerauke News, warga mengeluh karena pihak yang menangani ular itu adalah satpam perumahan, bukan Dinas PKP Pekanbaru. Mereka mengeluhkan kerjasama antara Citra Land dengan Pemko Pekanbaru yang dirasa tidak efektif dalam menangani kasus teror ular ini.
Warga perumahan mengeluh karena keluhan mereka terkait area yang rawan menjadi sumber datangnya ular tidak segera ditutup.
"Saat kedatangan petugas damkar pertama kali, saya sendiri yang menunjukkan lokasi waterpark yang banyak celah masuk ularnya" ujar Dicky.
Hingga saat ini, belum ada penjelasan dari manajemen Citra Land Pekanbaru terkait teror ular yang dikeluhkan warga perumahan.
Sebelumnya, warga yang menghuni perumahan elit Citra Land di Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru telah meminta manajemen bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari banyaknya temuan ular di pemukiman tersebut. Soalnya, hingga saat ini belum ada tindakan yang diambil oleh pengelola Citra Land, sejak surat pengaduannya ke Penjabat Wali Kota Pekanbaru dilayangkan pada Rabu (13/9/2023).
Dicky Rinaldi yang telah menyurati Pemko Pekanbaru meminta agar manajemen Citra Land harus membuat pernyataan sebagai sikap pertanggungjawaban baik secara moril maupun hukum jika terjadi korban akibat keberadaan ular-ular yang dikeluhkannya.
"Kalau ada yang meninggal digigit ular, gimana? Siapa yang bertanggung jawab" kata Dicky saat dihubungi, Jumat (16/9/2023) lalu.
Dicky juga berharap surat pengaduannya ditindaklanjuti oleh Pemko Pekanbaru. Ia menganggap manajemen Citra Land tidak sanggup melakukannya sendiri.
"Saya harap surat pengaduan itu ditindaklanjuti oleh Pemko Pekanbaru dengan menurunkan petugas terkait, mungkin dari Dinas Damkar," kata Dicky.
Ia khawatir jika tidak ada langkah konkret, keberadaan ular di pemukiman tersebut bisa mengancam warga.
"Apalagi di hari libur seperti saat ini, berapa ratus orang yang bermain di water park. Akan sangat berbahaya kalau ada ular yang tiba-tiba masuk ke sana," tuturnya.
Manajemen Citra Land Belum Merespon
Sebelumnya, Dicky Rinaldi mengadu ke Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun soal banyaknya temuan ular di kompleks perumahan elit tersebut. Dicky menulis surat dengan judul 'Darurat Ular Perumahan Citra Land Perumahan Mewah Serasa Kebun Binatang' pada Rabu (13/9/2023) lalu.
"Setiap hari kami mendapat ular dengan jenis dan ukuran berbeda. Bahkan ada ular kobra. Sudah ada dua warga yang menjadi korban gigitan ular," tulis Dicky dalam suratnya yang diperoleh SabangMerauke News, Kamis (14/9/2023) lalu.
Lantas, apa respon manajemen Citra Land Pekanbaru?
SabangMerauke News telah mendatangi kompleks perumahan tersebut dan berusaha mengonfirmasi masalah itu ke manajemen. Namun hanya bisa bertemu dengan sekuriti perumahan.
Seorang satpam Citra Land mengatakan, pengelola Citra Land tidak berada di kantor sehingga tidak bisa memberikan keterangan.
"Kebetulan pihak Citra Land tidak ada di kantor, sehingga tidak bisa memberikan keterangan" tuturnya, Jumat (15/9/2023).
Ia menyebut belum mendapat perintah dari atasan untuk menindaklanjuti perihal teror ular yang terjadi di lingkungan Citra Land walaupun telah mengetahui tentang masalah tersebut.
"Kami hanya staf biasa, jadi tidak ada wewenang untuk memberikan informasi terkait teror ular tersebu. Atasan kami belum memberikan perintah untuk menindaklanjuti kasus ini," katanya.
Ia menyarankan wartawan untuk mengonfirmasi masalah tersebut langsung ke manajemem pada Senin mendatang.
"Kalau ingin bertemu dengan atasan saya dan mengetahui informasi lebih lanjut, silahkan datang hari Senin," jelasnya sembari melarang wartawan masuk ke dalam kompleks perumahan.
Sementara itu, Estate Manager Citra Land yang disebut bernama Tari belum memberikan penjelasan. Pesan dan panggilan WhatsApp yang dilayangkan tak kunjung dibalasnya.
Dua Warga Citra Land Digigit Ular
Sebelumnya diwartakan, warga yang tinggal di perumahan elit Citra Land di Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru mengalami teror ular yang menakutkan. Teror satwa berbahaya ini disebut telah terjadi sejak setahun terakhir.
Kecewa dengan manajemen Citra Land, seorang penghuni perumahan menulis surat ke Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun pada Rabu (13/9/2023).
Dalam suratnya, warga bernama Dicky Rinaldi mengeluhkan teror ular yang kerap muncul di kompleks perumahan. Ular yang datang beragam jenis, sampai pada ular kobra berbisa.
"Setiap hari kami mendapat ular dengan jenis dan ukuran berbeda. Bahkan ada ular kobra," kata Dicky dalam suratnya yang diperoleh SabangMerauke News, Kamis (14/9/2023).
Dicky menyebut ular yang berdatangan ditemukan di halaman belakang rumah, dapur, ruang tamu, ruang tamu, atap teras rumah dan closet kamar mandi.
"Sampai saat ini telah dua orang warga digigit ular," terangnya.
Dicky menyebut perumahan Citra Land dalam kondisi Darurat Ular.
"Mengingat kurangnya perhatian manajemen perumahan terhadap permasalahan yang menurut kami sudah merupakan darurat ular, kami memohon kepada Bapak (Pj Wali Kota) untuk membantu kami warga Citra Land guna penanggulangan darurat ular untuk mencegah jatuhnya lorban jiwa," tulis Dicky dalam suratnya.
Dicky mengkhawatirkan keselamatan anak-anak yang bermain di water park perumahan. Menurutnya, munculnya ular sangat membahayakan keselamatan mereka.
"Darurat ular di lingkungan perumahan kami telah kami alami lebih dari satu tahun," kata Dicky. (KB-07/Malik)