Tegas! Pemkab Meranti Nyatakan Belum Butuh Megaproyek Jembatan Rp 1,8 Triliun Penghubung ke Bengkalis: Yang Kami Perlu Infrastruktur Jalan!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menegaskan belum membutuhkan jembatan penghubung ke Bengkalis. Sikap tersebut disampaikan menyusul rencana megaproyek jembatan senilai Rp 1,8 triliun yang akan menghubungkan Meranti dengan Kabupaten Bengkalis.
Diwacanakan, di wilayah Kepulauan Meranti tepatnya Desa Dakal, Tasik Putripuyu akan dibangun jembatan penghubung ke Desa Ketam Putih, Kecamatan Bengkalis.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Kepulauan Meranti Suhendri menjelaskan, tingginya angka kemiskinan ekstrem di Meranti disebabkan oleh inflasi yang cukup tinggi. Selain itu juga diakibatkan keterisoliran daerah karena kondisi jalan yang kritis sehingga harga kebutuhan pokok menjadi mahal dan mobilitas membutuhkan biaya tinggi.
"Maka kebutuhan yang paling prioritas bagi Meranti adalah pembangunan jalan dan jembatan menuju Pulau Sumatra," kata Suhendri saat mengikuti Forum Konsultasi Publik rencana pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan Ketam Putih Bengkalis ke ruas Jalan Tanjung Padang-Teluk Belitung, Senin (18/9/2023) di Pekanbaru.
Suhendri menjelaskan, rencana Pemprov Riau membangun jembatan Bengkalis-Meranti tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian daerahnya. Pasalnya, keberadaan jembatan itu nantinya tidak efektif bagi masyarakat Meranti menuju Pulau Sumatra maupun ibukota Provinsi Riau di Pekanbaru.
"Kami berharap bisa ke ibukota provinsi setiap saat tanpa menunggu jadwal kapal. Kalau nantinya lewat jembatan Dakal-Ketam Putih, menuju Pulau Sumatra justru semakin jauh serta membutuhkan waktu yang lama. Biayanya lebih besar," terangnya.
Meski begitu, ia tetap menyampaikan terima kasih atas perhatian dan rencana Pemprov Riau tersebut.
"Tetap kami ucapkan terima kasih dan Pemkab Meranti akan selalu mendukung upaya pembangunan yang akan dilaksanakan," ujarnya.
Sebelumnya, Asisten II Setdaprov Riau, M. Job Kurniawan menyatakan, jembatan yang akan dibangun tersebut diperkirakan memiliki panjang kurang lebih 3,4 kilometer. Proyek ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2019-2024 Provinsi Riau berkaitan dengan konektivitas pulau terluar.
"Dengan adanya jembatan itu diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dan memudahkan masyarakat menjual hasil pertanian," kata Job.
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Reni Ahiantini menambahkan, saat ini masyarakat Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti menggunakan perahu untuk transportasi keluar pulau. Dengan adanya jembatan dapat mendukung akses transportasi yang lebih mudah bagi masyarakat.
"Jembatan Ketam Putih ini krusial jika dilihat dari sisi ketahanan dan keamanan NKRI. Karena ini berada di pulau terluar, di sisi utara dan timurnya merupakan perbatasan negara Indonesia dan Malaysia," jelasnya.
Hadir dalam rapat itu Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau, M Arief Setiawan, Mantan Gubernur Riau yang juga tokoh masyarakat Kabupaten Meranti, Wan Abu Bakar, sejumlah kepala OPD terkait, dan undangan lainnya.
Sementara dari Pemkab Meranti juga dihadiri Plt Kepala Kadis PUPR Kepulauan Meranti Rahmat Kurnia, Plt Kadis Perhubungan Syafrizal Ahmadi, Camat Merbau M. Nazir, dan Camat Tasik Putri Puyu Zainal. (R-01)