Wow! Penjara Ini Tawarkan Sensasi Menginap di Sel Tahanan Usai Disulap Jadi Hotel Mewah
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Bekas penjara di Kota Nara, Prefektur Nara, Jepang akan disulap menjadi hotel mewah yang beroperasi mulai musim semi 2026.
Dilansir dari laman Asahi, Jumat (15/9/2023), perusahaan Jepang Hoshino Resorts berniat mengubah bekas penjara ini menjadi tempat yang memungkinkan tamu menikmati pengalaman luar biasa.
Dengan bangunan khas berbata merah, perusahaan memanfaatkan struktur awal bangunan dan menggabungkan 500 sel penjara menjadi kamar tamu luas dengan total 48 ruangan.
Nantinya, hotel dengan luas lantai sekitar 10.000 meter persegi ini juga akan mencakup restoran serta lounge.
Bukan hanya itu, sebagian bangunan asli penjara akan tetap dilestarikan sebagai museum yang terbuka untuk turis dan tamu hotel.
"Hotel ini akan menawarkan pengalaman menginap yang mewah dengan tetap mempertahankan suasana sel penjara, yang akan menciptakan suasana berbeda," ujar Presiden Hoshino Resort, Yoshiharu Hoshino, dilansir dari Japan News, Sabtu (16/9/2023).
Kendati demikian, tarif menginap hotel mewah bekas penjara yang akan dibuka pada 2026 ini masih belum diputuskan.
Penjara Nara, salah satu properti budaya Jepang Penjara Nara adalah sebuah penjara remaja yang dibangun pada 1908, saat zaman Meiji, yang memerintah sejak 1868 sampai 1912.
Dikutip dari laman Hoshino Resort, Penjara Nara menjadi salah satu dari lima penjara besar yang dirancang oleh pemerintahan Meiji untuk memenuhi standar internasional.
Bangunan ini selesai didirikan pada 1908 dan ditetapkan sebagai Properti Budaya Penting Jepang pada Februari 2017.
Pasalnya, meski tak lagi beroperasi sebagai penjara, sejarah dan keunggulan arsitekturnya membuat Penjara Nara masih mendapat perhatian dari wisatawan.
Salah satunya, struktur bata merah tahan api yang elegan melambangkan ambisi dan keahlian era Meiji.
Struktur bangunannya juga menggunakan sistem Haviland, yakni bangunan penjara atau sel yang tersebar dalam pola radial, mengelilingi menara pengawas.
Sama seperti model penjara modern Jepang saat ini, sistem Haviland bertujuan untuk membantu para penjaga tahanan melihat dan mengawasi lingkungan sekitar.
Ditutup karena bangunan terlalu tua
Dilansir dari Former Nara Prison, pada 1910, sebanyak 935 orang ditampung di penjara ini, meski kapasitas maksimalnya adalah 650 orang.
Pada 1922, saat Jepang mengesahkan Undang-Undang Remaja, penjara di kawasan Nara berganti nama menjadi "Penjara Remaja Nara" yang menampung narapidana berusia antara 16-26 tahun.
Penjara ini dilengkapi program pendidikan, sehingga kecil kemungkinan para narapidana akan melakukan kejahatan lagi setelah bebas dari tempat ini.
Penjara Remaja Nara juga menjadi tempat pertama di Jepang yang mempunyai program pencegahan residivisme pelanggaran seksual.
Tak hanya itu, tempat penahanan ini dilengkapi banyak bimbingan untuk memperbaiki diri yang menarik bagi para narapidana, seperti pendidikan penghindaran kekerasan, pembangunan sosial, dan kursus pengembangan harapan.
Para tahanan pun diberikan pelatihan kejuruan dengan harapan dapat menyambung hidup dengan bekerja setelah keluar dari sini.
Misalnya, Wakakusa Barber Shop, salah satu program yang melatih narapidana agar mendapat keterampilan sebagai tukang cukur.
Hingga pada akhir 2016, Penjara Remaja Nara mulai ditutup lantaran masalah ketahanan terhadap gempa dan bangunan yang sudah terlampau tua. (*)