Warga Rempang Tak Melaut-Suami Ditangkap Polisi, Permaskab Kepulauan Meranti Salurkan Bantuan Sembako
SABANGMERAUKE NEWS, Kepri - Persatuan Masyarakat Kabupaten (Permaskab) Kepulauan Meranti, Provinsi Riau menyalurkan bantuan kepada warga Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau yang dipaksa pindah (relokasi) karena pemukimannya dipakai untuk proyek pembangunan kawasan Rempang Eco City milik taipan Tomy Winata dan investor asal Tiongkok.
Bantuan itu diserahkan kepada perwakilan masyarakat Desa Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Sabtu (16/9/2023) siang.
Penyaluran bantuan disampaikan langsung Ketua Umum Permaskab Kepulauan Meranti Nazaruddin bersama beberapa pengurus didampingi anggota Ikatan Keluarga Besar (IKB) Meranti Batam.
"Alhamdulillah, mission well done. Terimakasih atas sokongan dan doanya semua. Hari ini Permaskab Kepulauan Meranti menyerahkan bantuan kepada warga Rempang yang terancam direlokasi," kata Nazaruddin.
Diketahui, warga Rempang sudah beberapa hari mengalami kesulitan dalam mencari sumber makanan. Ini karena mereka tak pergi melaut untuk mencari nafkah, khawatir petugas dari BP Batam dan aparat mencoba masuk ke kampung mereka untuk mengukur lahan.
Selain itu ada juga beberapa kepala keluarga yang ditahan oleh pihak kepolisian imbas dari demonstrasi yang dilakukan.
Pria yang akrab disapa Irvan Nasir ini menjelaskan, Permaskab Kepulauan Meranti menyalurkan 100 paket sembako. Dimana masing-masing paket berisikan beras, minyak goreng, gula, ikan sarden dan mie instan. Selain itu juga ada jajanan untuk anak-anak.
"Sokongan dari kawan-kawan IKB Meranti Batam juga sangat luar biasa dalam mendukung kelancaran kegiatan ini," ucapnya.
"Permaskab hanya bermaksud menjalin silaturahmi dengan masyarakat Rempang dan menyampaikan bantuan dari kawan-kawan serta mendoakan mereka untuk tetap sabar, tabah mudah-mudahan ada solusi yang terbaik," imbuhnya.
Irvan Nasir menceritakan ada salah satu keluarga yang ketakutan dan hampir stres karena tidak punya makanan. Namun seketika mereka bergembira saat mendapatkan bantuan sembako dari Permaskab.
"Ada seorang ibu dan tiga anaknya yang ketakutan dan stres karena tidak punya makanan. Karena suaminya ditahan pihak kepolisian saat demonstrasi. Seketika anak-anaknya begitu gembira mendapat makanan ringan dari Permaskab," pungkasnya. (R-01)