Waduh! Rektor UIN Suska Riau Adu Mulut dengan Dosen di Masjid Kampus, Buntut Saling Lapor Polisi
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Viral di media sosial perseteruan antara Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (Uin Suska Riau), Prof Khairunnas Rajab dan sejumlah dosen.
Dalam video yang viral, tampak cekcok itu terjadi di tangga masjid kampus. Rektor terlihat duduk di tangga masjid dan didatangi beberapa orang dosen. Mereka terlibat adu mulut. Di lokasi kejadian juga terlihat seorang sekuriti.
Keributan itu diduga dipicu permasalahan internal kampus. Aksi keributan itu direkam oleh dosen lainnya dan viral di media sosial.
Namun, penyebab cekcok yang disampaikan menurut rektor dan salah satu dosen berbeda.
Rektor UIN Suska Riau, Khairunnas saat dikonfirmasi menjelaskan, persoalan itu dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan sejumlah dosen.
"Pada awal-awal saya dilantik sebagai Rektor, mereka meminta saya agar menempatkan pada posisi strategis. Misalnya, minta jadi Wakil Rektor II, SPI, Ketua LP2M dan sebagainya. Sementara persyaratan tidak cukup, tentu tidak bisa kita penuhi," ujar Khairunnas, Kamis (14/9/2023).
Selain itu, lanjut dia, ada dosen yang juga meminta jabatan lainnya.
Namun, menurut Khairunnas, mereka tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan jabatan itu.
"Mereka tidak ada kemampuan dan prestasi. Ini bisa dibuktikan. Misalnya, (dosen) Roni Riansyah yang mengadang saya, yang meludahi saya, mereka ini sejak diangkat jadi PNS, sampai hari ini masih berpangkat Asisten Ahli atau IIIB. Sudah delapan tahun jadi PNS, tidak ada prestasi akademik," sebut Khairunnas.
Karena itu, kata dia, tidak mungkin diberikan jabatan kepada orang yang tidak tepat.
Khairunnas mengungkap, sejumlah dosen tersebut juga mencoba untuk menggulingkannya.
"Mereka punya target. Setelah saya dilantik, mereka mencoba menggulingkan saya, karena katanya saya sudah melanggar aturan," kata dia.
Persoalan lain, lanjut dia, dosen-dosen tersebut juga menggiring opini bahwa Khairunnas tidak membayarkan gaji mereka.
"Padahal itu tidak benar, dan itu fitnah," sebut Khairunnas.
Khairunnas mengatakan, dirinya sudah sempat menawarkan jabatan lain selain yang diminta sejumlah dosen tersebut.
"Tapi, mereka malah menghardik saya. Mereka juga sudah laporkan saya ke polisi dan bahkan ke Kementerian Agama. Kita sudah diperiksa melalui Ditjen Kemenag, ternyata tidak terbukti tuduhan mereka," kata Khairunnas.
Khairunnas mengaku diserang oleh dosen-dosen yang tidak senang dengan dirinya. Dia mengaku nyaris kena pukul.
"Pada saat kejadian di masjid kampus itu, saya hampir dipukul, karena cepat dilerai sekuriti. Namun, saya diludahi. Saya juga dikatai binatang," sebut Khairunnas.
Penjelasan Dosen
Salah satu dosen yang berseteru dengan Rektor, Irwandra mengatakan bahwa peristiwa yang viral itu terjadi di tangga masjid kampus pada Jumat pekan lalu.
Saat itu, Irwandra datang bersama dosen lainnya, Iskandar Arnel, Alumuddin, Zulkifli, Masbukin dan Rado Yendra. Sedangkan Roni Riansyah datang belakangan.
"Waktu itu kami bilang, kami mau bicara dengan Pak Rektor. Tapi, Rektor menjawabnya sudah tidak bersahabat. Dia bilang enggak mau, kalau secara pribadi di sini saja. Kami ingin ketemunya sebagai Rektor. Terus saya dekati, tapi dia tidak mau juga. Bahkan, dia nyodorkan kepala, tinju lah, tinjulah, katanya. Tapi, kita kan tidak ada yang mau main pukul," ujar Irwandra, Kamis (14/09/2023).
Dia menjelaskan, permasalahan itu dipicu karena beberapa hal, seperti remunerasi dan sertifikasi dosen yang belum dibayarkan.
Irwandra sendiri mengaku, sudah dua kali sertifikasi yang belum dibayarkan.
"Kalau saya sendiri sudah dua kali sertifikasi enggak dibayar. Kalau Pak Roni, gaji istrinya diutak-atik, dan yang lainnya itu remunerasi. Jadi, kami menuntut hak kami," kata Irwandra.
Dia menyebut, persoalan ini sudah dilaporkan ke Polda Riau.
"Sudah kami laporkan ke Polda Riau, tapi tindaklanjutnya sejauh ini belum tahu," sebut Irwandra.
Saling Lapor Polisi
Sebelumnya, Rektor UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau Prof Khairunnas Rajab telah melaporkan kembali dosen-dosen yang sebelumnya melaporkannya ke Polda Riau dan KPK, Sabtu (9/9/2023) lalu.
Hairunnas menyebutkan enam nama dilaporkan ke Polda Riau terkait dugaan pencemaran nama baik, yaitu Irwandra, Rhonny Riansyah, Alimuddin, Rado Yendra, Iskandar Arnel, dan Masbukin.
"Kami yang terdiri dari puluhan pimpinan dan dosen melaporkan mereka lantaran merasa terlapor telah merugikan universitas karena menyebarkan fitnah di media sosial," sebut Khairunnas.
Pihaknya melaporkan atas dugaan pencemaran nama baik, penghinaan, penyerangan kehormatan dan harkat martabat yang dilakukan terhadap seorang pejabat negara dan atau pegawai pemerintah yang sedang menjalankan tugas.
"Kami menyertakan video dan foto sebagai alat bukti," tambahnya.
Saat dikonfirmasi, salah satu dosen yang dilaporkan yaitu Irwandra mengaku belum mengetahui masalah ini.
Sebelumnya diketahui Irwandra dan kawan-kawan sempat melaporkan Khairunnas ke Polda Riau dan KPK RI atas dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di kampus Islam tersebut. Salah satunya terkait pemotongan remunerasi pada 1.190 dosen dan pegawai.
"Kami mendatangi KPK untuk melaporkan dugaan korupsi. Kami telah berupaya untuk melakukan pendekatan agar masalah ini dapat diselesaikan, tapi tak kunjung selesai," sebut Irwandra.
Dikatakannya, Rektor UIN Suska Riau Khairunnas Rajab sempat berdalih bahwa pemotongan ini merupakan kesalahan peraturan yang dibuat rektor sebelumnya.
Selain pemotongan remunerasi, pihaknya juga melaporkan dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa serta adanya proyek fiktif di salah satu fakultas. (*)