Pekerja Tambang Emas Ilegal Tewas Ditimpa Longsor, Bupati Kuansing: Sudah Ada 12 Ribu Hektare Wilayah Pertambangan Rakyat!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Tewasnya pekerja tambang emas ilegal tertimpa longsor di Desa Munsalo, Kuantan Singingi (Kuansing), Rabu (13/9/2023) menimbulkan keprihatinan. Meski sudah dilarang keras dan kerap ditindak oleh kepolisian, namun kegiatan penambangan emas tanpa izin (PETI) tersebut masih marak dan kerap main kucing-kucingan.
Bupati Kuansing Suhardiman Amby pun kembali menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan penambangan emas secara ilegal. Ia mengklaim kalau pemerintah sudah menyiapkan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) seluas 12 ribu hektare
"Kita menghimbau masyarakat Kuansing tidak lagi melakukan aktivitas pertambangan secara ilegal, karena wilayah WPR sudah ada," kata Suhardiman saat meninjau korban tertimbun longsor di Desa Munsalo Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah, Kamis (14/9/2023).
Menurutnya, lahan WPR seluas 12 ribu hektare tersebut sudah diploting dalam peta di Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kuansing.
"Nanti kalau masih kurang akan ditambah," katanya.
Ia menegaskan, pelaku penambangan emas ilegal akan dilakukan pembinaan. Dengan syarat tidak lagi mengulangi tindakan yang merusak alam lingkungan tersebut.
"Saya minta agar melakukan penambangan secara legal dan baik. Kalau sudah ketangkap, Bupati tidak bisa membantu," jelasnya.
Ia menerangkan, dengan adanya WPR yang disiapkan, maka pengurusan izin pertambangan bisa dilakukan.
"Mungkin saat ini yang bisa dilakukan adalah penambangan secara legal dengan cara tradisional atau mendulang," katanya.
Ia menduga, kegiatan penambangan emas terus berlanjut disebabkan faktor ekonomi masyarakat.
"Tapi pemodal di belakangnya juga ada. Sebenarnya penambangan ini tidak dilarang, asalkan secara legal dan baik tidak merusak lingkungan," pungkas Ketua DPC Partai Gerindra Kuansing ini.
Tewas Ditimpa Longsor
Diwartakan sebelumnya, seorang pekerja tambang emas ilegal yang tertimbun longsor di Desa Munsalo, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuantan Singingi ditemukan, Kamis (14/9/2023). Sempat hilang pada Rabu (13/9/2023) siang, petugas gabungan pagi tadi menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia.
"Informasinya saat ini pekerja tersebut sudah ditemukan. Korban sudah tidak bernyawa, tadi malam sempat hilang tertimbun longsor," kata Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito, Kamis pagi.
AKBP Pangucap menjelaskan, awalnya korban tertimbun pada Rabu (13/)9/2023) sekitar pukul 5 sore kemarin. Upaya pencarian dilakukan hingga pukul dua dini hari.
Sebelumnya, tim Basarnas Pekanbaru juga telah mendapatkan laporan seorang penambang emas yang belum diketahui identitasnya tertimbun tanah longsor.
Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi mengatakan, korban berjenis kelamin laki-laki untuk saat ini identitas belum diketahui. Pihaknya juga masih berkoordinasi dengan unsur terkait di antaranya kepolisian dan BPBD Kuansing.
Adapun lokasi kejadian berada pada koordinat 0°32'24.0"S 101°39'44.5"E jarak 114 kilometer heading 168 derajat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru.
"Pada pukul 06.35 WIB tim rescuer dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru berjumlah 6 orang dengan peralatan lengkap diberangkatkan menuju lokasi kejadian," papar Budi. (KB-04/Roder)