4 Negara Ini Minati Cangkang Kelapa Sawit, Banyak di Provinsi Riau
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Potensi cangkang kelapa sawit memang sangat luar biasa. Nilai ekonomis limbah Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit nya sangat tinggi. Lebih lagi bila cangkang kelapa sawit ini dijadikan palm kernel shell atau sejenis wood pellet.
Apa itu palm kernel shell? Adalah bahan bakar alternatif yang terbuat dari olahan cangkang kelapa sawit. Selama ini bahan bakar alternatif jenis ini dikenal dengan wood pellet yang terbuat serbuk kayu atau bahan kayu lainnya.
Nah.. dengan cangkang sawit, maka ada palm kernel shell yang menggunakan bahan baku cangkang kelapa sawit.
Bahan bakar alternatif ini sangat dibutuhkan bagi negara-negara dengan 4 musim. Warga negara 4 musim ini banyak menggunakan bahan bakar alternatif ini sebagai pengganti batu bara.
Kenapa palm kernel shell dibutuhkan mereka, pasalnya setiap musim di negara 4 musim memiliki atau ada ciri khasnya sendiri. Terjadi perubahan suhu, durasi siang dan malam, serta pola hujan atau salju yang berbeda.
Adapun negara-negara memiliki 4 musim tersebut di antaranya Amerika Serikat (USA), Prancis, Kanada, Jerman, Rusia, Inggris, Korea, Tiongkok dan Jepang.
Di Jepang pemanfaatan cangkang kelapa sawit sudah terdepan. Di negara matahari terbit tersebut, cangkang kelapa sawit juga berfungsi sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga Biomassa (PLTBm). PLTBm merupakan salah satu sumber Energi Baru Terbarukan (EBT).
Bahkan proses pembangkit listrik tenaga Biomassa (PLTBm), cangkang sawit dapat menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan dan dapat meminimalkan limbah.
Selain yang sudah disebutkan di atas, cangkang kelapa sawit juga bisa menjadi bahan baku arang atau charcoal. Cangkang kelapa sawit yang memiliki kandungan karbon tetap atau fix carbon yang tinggi bisa menghasilkan arang berkualitas tinggi pula.
Persentase kandungan kandungan karbon tetap pada cangkang kelapa sawit di atas 80%. Dengan kandungan fix carbon yang tinggi yaitu di atas 80%, maka arang batok kelapa sawit lebih tahan terhadap panas dan memiliki nilai kalori yang tinggi.
Di industri CPO kelapa sawit sendiri, cangkang kelapa sawit sebagai limbah tetap dimanfaatkan perusahaan pengolahan CPO kelapa sawit. Mereka menjadikan cangkang kelapa sawit menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik di lingkup perusahaan.
Yakni sebagai bahan bakar boiler, maka cangkang kelapa sawit menggerakan mesin turbin. Ketika proses pembakaran cangkang sawit dalam boiler terjadi maka memunculkan uap sebagai penggerak turbin tadi. Dengan berfungsinya menjadi bahan bakar boiler ini maka terjadi peningkatan efisiensi pembangkit listrik di lingkup pabrik. Pada akhrinya jelas akan mengurangi biaya produksi perusahaan.
Untuk harga cangkang kelapa sawit di angka Rp 2.500 per kilogram mengacu data nasional tahun 2022. Sementara hara di lingkup Provinsi Bengkulu sudah menempati angka Rp 1.700 per kilogram dari sebelumnya hanya Rp 1.300 per kilogram.
Untuk Anda ketahui, bahwa produksi cangkang kelapa sawit dari satu ton TBS kelapa sawit mampu menghasilkan limbah cangkang kisaran 6 hingga 7 persen. Apabila dikalkulasikan dengan berat cangkang per 1 ton TBS kelapa sawit, maka didapatkan kisaran 144 kilogram.
Dengan pengolahan menjadi palm kernel shell, tentunya harga cangkang kelapa sawit akan lebih tinggi lagi. Artinya nilai ekonomis cangkang kelapa sawit akan semakin tinggi di masa depan. Ketika harga semakin tinggi maka potensi keuntungan bagi bagi perusahaan dan masyarakat yang konsen dengan tanaman kelapa sawit akan semakin meningkat. (*)