Kota Padang Alami Penurunan Kualitas Udara, Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang: Bersumber Dari Kebakaran Provinsi Tetangga
SABANGMERAUKE NEWS, Sumatera Barat - Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang mencatat kualitas udara di Kota Padang mengalami penurunan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Mairizon pada Senin,( 9/8/2023).
"Padang alami penurunan kualitas udara beberapa hari ini," katanya.
Berdasarkan data Stasiun AQMS di Padang, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kota Padang berada di kategori sedang. Tercatat parameter kualitas udara di angka 63 untuk PM2,5 sejak tanggal 30 Agustus 2023.
Mairizon melanjutkan, jika dilihat tren ISPU sejak 1 Agustus 2023 hingga 31 Agustus 2023, terjadi peningkatan.
"Jika dipantau ISPU untuk parameter PM10 dan PM2.5 terjadi peningkatan tren nilai ISPU. Hal ini berarti ada sedikit penurunan kualitas udara di Kota Padang, khususnya terkait parameter partikulat atau debu," ungkap.
Menurutnya, penurunan partikel tersebut bersumber dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di provinsi tetangga. Selain itu, juga bisa disebabkan aktivitas kendaraan dan pembakaran sampah.
Dia mengingatkan kepada masyarakat agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
"Untuk mengatasi dampak mulai terjadinya penurunan kualitas udara sebaiknya masyarakat memakai masker," katanya.
Selain itu, DLH juga mengimbau warga untuk selalu memelihara kendaraan bermotor, di antaranya melalui tune up rutin dan melakukan uji emisi kendaraan.
"Serta tidak membakar sampah rumah tangga di halaman rumah karena asap dan baunya mencemari udara dan mengganggu lingkungan sekitar," ucap Mairizon.
Sementara itu, Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) BMKG Koto Gobang Sugeng Nugroho mengakui memang terjadi peningkatan konsentrasi nilai kualitas udara di Sumatra Barat sejak Jumat 1 September 2023 PM10 dan PM2,5.
Hal tersebut terjadi di seluruh wilayah di Sumbar, khususnya bagian timur seperti Dharmasraya, Sijunjung dan Sawahlunto.
“Rata-rata yang sangat parah kualitas udaranya di wilayah timur Sumbar, sebab beberapa hari ini tidak terjadi hujan,” katanya.
Menurut Sugeng, peningkatan ISPU ini disebabkan oleh kebakaran lahan yang terjadi di Jambi, Riau dan Bengkulu, sehingga asap sisa kebakaran itu masuk ke wilayah Sumbar.
Dia melanjutkan, pemantauan GAW Kota Gobang pada Senin (4/9/2023) PM2.5 berada di posisi kualitas sedang. Sementara itu, untuk PM10 berada diposisi baik.
“Pemantaun kami mungkin akan terus terjadi peningkatan ISPU di Sumatra Barat,” katanya. (*)