Negara Dengan Ibu Kota Lebih Dari Satu, Inilah Daftarnya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Ibu kota negara adalah wilayah yang menjadi pusat pemerintahan negara. Secara umum, setiap negara hanya memiliki satu ibu kota negara. Namun, ternyata ada sejumlah negara yang memiliki lebih dari satu ibu kota.
Ada beberapa alasan yang membuat suatu negara memiliki lebih dari satu ibu kota, seperti faktor sejarah, persaingan regional untuk kekuasaan, kemudahan akses bagi warga negara, hingga untuk menarik minat wisatawan.
Lantas, apa saja negara yang memiliki lebih dari satu ibukota? Berikut rangkumannya
1. Benin (Porto-Novo dan Cotonou)
Cotonou adalah kota pelabuhan yang diklaim sebagai kota para wisatawan. Hal itu menjadi salah satu faktor Cotonou menjadi pusat pemerintahan Benin.
Selain Cotonou, Benin juga memiliki ibu kota resmi, Porto-Novo. Di Porto-Novo, kehidupan kota besar digantikan oleh jalan-jalan berpohon dan arsitektur bersejarah.
Pembagian kekuasaan antara kedua kota ini telah berlaku sejak sebelum Benin meraih kemerdekaan dari Prancis pada 1960.
2. Bolivia (La Paz dan Sucre)
Diselimuti puncak bersalju Pegunungan Andes, La Paz adalah ibu kota Bolivia yang menakjubkan. Di atas jalan raya pusat kota La Paz, terdapat kereta gantung yang melintasi kota.
Meskipun La Paz adalah ibu kota administratif, ibu kota konstitusional Bolivia adalah kota Sucre.
Pada awal pemerintahan kolonial, perak dari tambang-tambang di sekitar Sucre menjadikan kota pegunungan ini menjadi kekuatan Andes. Industri timah yang berkembang membantu La Paz tumbuh menjadi saingan sengit dalam hal kekuatan ekonomi dan politik sehingga tetap menjadi pusat pemerintahan Bolivia.
3. Chile (Santiago dan Valparaiso)
Chile adalah salah satu negara di Amerika Selatan yang memiliki dua ibu kota dengan pemandangan menakjubkan.
"Saat anggota badan administrasi dan yudisial nasional Chile menyaksikan salju turun di pegunungan di sekitar Santiago, lembaga legislatif nasional dapat menikmati matahari terbenam berwarna-warni di Samudra Pasifik dari kota Valparaiso," tulis CNN.
Meskipun hanya berjarak sekitar 72 mil dari satu sama lain, Santiago dan Valparaiso terasa sangat berbeda. Di ibu kota resmi, Santiago, bangunan pencakar langit berkilau dalam nuansa abu-abu biru yang sejuk di latar belakang puncak batu.
Sementara itu, ibu kota lembaga legislatif nasional, Valparaíso adalah pusat bersejarah menurut UNESCO.
"Valparaiso adalah permata yang tidak terurus dengan palet warna-warni dan gaya bohemian," tulis laporan CNN.
4. Côte d'Ivoire (Yamoussoukro dan Abidjan)
Sebelumnya, Côte d'Ivoire adalah negara dengan satu ibu kota negara. Namun, jumlah ibu kota negara bertambah menjadi dua berkat presiden yang memegang jabatan selama lebih dari tiga dekade.
Presiden Côte d'Ivoire pada 1960 hingga 1993, Félix Houphouët-Boigny, memanfaatkan jabatan dengan menjadikan kampung halamannya, Yamoussoukro, sebagai ibu kota kedua negara di Afrika Barat ini pada 1983.
Namun, dibandingkan dengan ibu kota asli, Abidjan, Yamoussoukro tetap sepi. Abidjan adalah ibu kota de facto, di mana karya seni modern di Galerie Cécile Fakhoury bertemu dengan arsitektur modernis dan pasar berwarna-warni.
5. Republik Ceko (Praha dan Brno)
Kota Praha yang cantik menggabungkan budaya dan sejarah Republik Ceko. Praha terkenal dengan menara bergaya Gotik dan atap bersejarah ala Baroque yang menghiasi tepi Sungai Vltava.
Salah satu situs yang paling mengesankan di Praha adalah Kastil Praha. Kastil yang didirikan pada abad ke-9 dan tercatat di UNESCO ini adalah kantor resmi Presiden Republik Ceko.
Sementara itu, Mahkamah Agung Republik Ceko berada di ibu kota kedua yang kurang terkenal di negara ini, yaitu kota Moravia yang penuh energi, Brno. Di kota ini, para wisatawan yang penuh petualangan dapat menjelajahi labirin, seperti kuburan bawah tanah yang menyimpan puluhan ribu kerangka manusia.
6. Eswatini (Mbabane dan Lobamba)
Berada di tengah-tengah Dlangeni Hills, Mbabane adalah ibu kota administratif Eswatini.
Namun, jika ingin melihat monarki absolut Eswatini, Raja Mswati III, para pelancong harus mengunjungi ibu kota kerajaan, Lobamba. Di Lobamba, keluarga kerajaan tinggal di Ludzidzini Royal Residence.
7. Malaysia (Kuala Lumpur dan Putrajaya)
Negara tetangga Indonesia, Malaysia, ternyata memiliki dua ibu kota negara, yakni Kuala Lumpur dan Putrajaya.
Kuala Lumpur adalah ibu kota negara, tempat legislatif, dan kediaman resmi monarki Malaysia. Namun, pada 1995, Pemerintah Malaysia memutuskan untuk membangun kota Putrajaya untuk menggantikan Kuala Lumpur yang dianggap sudah terlalu padat.
8. Montenegro (Podgorica dan Cetinje)
Istana-istana megah dan museum-museum adalah bukti bahwa Cetinje adalah pusat kekuatan di Montenegro. Hingga saat ini, kediaman resmi Presiden masih berada di Istana Biru bergaya Empire di Cetinje.
Sejak dijuluki sebagai Ibu Kota Kerajaan Lama, Cetinije mulai kehilangan popularitas berkat kemunculan kota yang lebih besar, Podgorica, setelah Perang Dunia Kedua.
Saat ini, kota Podgorica menjadi pusat pemerintahan resmi Montenegro. Dikenal sebagai Birziminum pada zaman Romawi, kota ini berubah menjadi Ribnica dalam bahasa Slavia dan Titograd pada zaman Sosialis sebelum menjadi Podgorica pada 1992, yakni saat Yugoslavia runtuh.
9. Belanda (Amsterdam dan Den Haag)
Amsterdam adalah kota yang memiliki banyak kanal bersejarah dan dikenal sebagai salah satu tempat pesta paling meriah di Eropa. Meskipun konstitusi Belanda menunjuk Amsterdam sebagai ibu kota negara, aktivitas pemerintahan dilakukan di Den Haag.
Badan pemerintahan utama Belanda, termasuk majelis negara, cabang eksekutif, dan mahkamah agung, disebut telah berlokasi di Den Haag selama berabad-abad.
10. Afrika Selatan (Pretoria, Cape Town, dan Bloemfontein)
Afrika Selatan adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki tiga ibu kota.
Ibu kota pertama Afrika Selatan yang menjadi yang menjadi ibu kota administratif adalah Pretoria di provinsi utara Gauteng. Sementara itu, ibu kota legislatif Afrika Selatan adalah Cape Town yang juga dikenal sebagai tempat Cape Floral Kingdom.
Terakhir, ibu kota Afrika Selatan adalah Bloemfontein. Bloemfontein adalah ibu kota yudisial. Kota ini juga mendapat julukan 'Kota Bunga' karena terdapat festival mawar setiap tahunnya.
Afrika Selatan memiliki tiga ibu kota negara karena memiliki sejarah politik, budaya, dan rasial yang kelam sejak zaman Victoria. Akibat konflik yang tak kunjung terselesaikan, sejumlah pihak menyarankan penyebaran kekuasan di seluruh republik Afrika Selatan. Dengan demikian, Afrika Selatan menetapkan tiga ibu kota di negaranya.
11. Sri Lanka (Colombo dan Sri Jayawardenepura Kotte)
Colombo adalah kota yang menyerupai labirin di sepanjang pantai Sri Lanka. Kota ini melintasi pasar terang, landmark-era kolonial, dan pantai berpasir emas.
Saat ini, badan pemerintahan nasional dan eksekutif Sri Lanka berada di Colombo. Namun, Sri Lanka juga memiliki ibu kota resmi, yaitu Sri Jayawardenepura Kotte. Di Kotte, Gedung Parlemen Sri Lanka terletak di sebuah pulau buatan di tengah Danau Diyawanna.
12. Tanzania (Dar es Salaam dan Dodoma)
Pada 1973, pemerintah Tanzania mengumumkan bahwa mereka akan pindah dari ibu kota pesisir Dar es Salaam dan menetapkan Dodoma sebagai lokasi tengah yang sempurna untuk ibu kota baru.
Meskipun terdapat sejumlah bangunan megah dan jalan-jalan lebar di Dodoma, banyak fungsi pemerintah yang tetap beroperasi di Dar es Salaam. Namun, setelah hampir 50 tahun pemindahan, pemerintah Tanzania akhirnya pindah ke Dodoma. Pada Oktober 2019, Presiden John Magufuli resmi memindahkan kantornya ke Dodoma. (*)