Erick Thohir Sebut BUMN Bukan Bisnis Untuk Rakyat, Apa Maksudnya?
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berupaya menjaga keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan masyarakat dan menghasilkan keuntungan dalam menjalankan penugasannya sebagai perusahaan pelat merah.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, jangan sampai ada masyarakat yang menilai bahwa BUMN berbisnis untuk rakyat. Sebab, selama ini BUMN berupaya menjaga perekonomian dan kesenjangan masyarakat.
"Yang harus, jangan ada konotasi seakan-akan BUMN berbisnis untuk rakyat. Nah ini yang bahaya. Tapi kita justru menjaga pertumbuhan ekonomi agar kesenjangan ini bisa terus terjaga," ujarnya, Rabu (30/8/2023).
Erick memaparkan, dinamika yang terjadi di dunia ini sudah berubah dan mengalami ancaman geopolitik, geo ekonomi, hingga rantai pasok. Hal mempengaruhi hampir di semua sektor kebutuhan seperti harga pangan dan energi yang naik secara signifikan.
Peran BUMN, kata Erick, berperan untuk mengintervensi pasar saat pihak-pihak lain seperti provat sektor, investor, hingga UMKM bergerak mengikuti pasar. Pasalnya, BUMN dapat menggenggam sepertiga perekonomian Indonesia.
"Artinya peran BUMN disini merupakan sebuah dorongan yang selama ini kita bicarakan sepertiga ekonomi nasional jadi kita harus jadi fokus and balance disitu. BUMN perannya tentu menajdi balance pasar. Kita tdak mau memonopoli pasar tapi kita balance," jelasnya.
Peran BUMN yang nyata, Erick mengungkapkan, pada saat terjadi pandemi Covid -19 tahun 2020 lalu. BUMN aktif dalam pengadaan vaksin kepada masyarakat secepat mungkin. "Kalau tidak, waktu itu dengan proses panjang birokrasi, vaksinnya 7 bulan lg baru datang. Tapi kita sebagai negara hadir waktu itu di bulan januari sudah vaksin duluan," imbuhnya.
Berbeda dengan peran BUMN di negara liberal Amerika yang cenderung kapitalis dan China yang cenderung terkontrol, BUMN Indonesia memiliki blue print sendiri.
"Peran BUMN perlu ada juga bukan menutup market tappi menjadi bersama-sama membangun market membangun ekonomi," pungkasnya. (*)