Heboh! Pemilik Rumah Kontrakan Bubarkan Ibadah Jemaat Gereja di Padang
SABANGMERAUKE NEWS, Sumatera Barat - Heboh, sejumlah warga Kelurahan Banuaran, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) diduga menghentikan ibadah jemaat Nasrani asal Nias. Sebelumnya Ibadah itu dilakukan oleh 20 orang dari keluarga jemaat GBI Solagracia Kampung Nias 3 Padang.
Video sejumlah warga yang menghentikan ibadah itu pun beredar luas. Informasi dihimpun peristiwa itu terjadi pukul 20.35 WIB, Selasa (29/8/2023) malam.
Video yang berdurasi 4 menit itu memperlihatkan sejumlah warga yang mempertanyakan aktivitas keagamaan yang dilakukan jemaah GBI Solagracia tersebut.
Seorang perempuan yang diduga kerabat pemilik rumah tempat digelarnya ibadah tersebut menyampaikan ia sengaja memecahkan kaca rumah itu karena rumah yang digunakan jemaat tersebut adalah rumahnya.
"Suka-suka ku, ini rumahku. Saya kan gak ganggu ibadah kamu, saya cuma memecahkan kaca rumah saya loh. Saya tidak ganggu ibadah, lanjut ibadah. Saya memecahkan kaca rumah saya siapa yang melarang," kata seorang perempuan yang diduga kerabat pemilik rumah.
Selain itu, tampak seorang jemaat menenangkan situasi tegang tersebut. Menurut dia, ketika aktivitas ibadah yang ia lakukan mengganggu aktivitas masyarakat sekitar, warga bisa bicara dengan pemilik rumah.
"Kalau memang ibu yang punya rumah, kalau mengenai ibadah itu, kan bisa konfirmasi yang punya kontrakan. Kalau mengenai main hakim ini, kan sudah melanggar," ungkapnya.
Selain itu, ada seorang warga yang diduga kerabat pemilik rumah mempertanyakan siapa yang mengontrakkan rumah tersebut pada jemaat asal Nias itu. Menurut pria itu masyarakat yang mengelar ibadah juga tidak memberitahukan aktivitas yang mereka lakukan.
Dalam video itu, situasi sempat tegang. Warga sekitar rumah yang dijadikan tempat beribadah itu berdatangan melihat keributan yang terjadi.
Terkait kejadian ini, Kapolsek Lubuk Bergalung, Kompol Mochamamad Rosidi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya saat ini pihaknya sedang melakukan mediasi.
"Benar kejadiannya, nanti akan saya sampaikan secara jelas. Saat ini masih tahap mediasi," katanya pada, Rabu (30/8/2023). (*)