Puasa Senin Kamis Nabi Muhammad, Ada 3 Alasannya
SabangMeraukeNews - Puasa Senin Kamis adalah salah satu puasa sunah yang biasa dikerjakan Rasulullah SAW. Puasa ini dikerjakan dengan adab dan waktu seperti puasa Ramadhan, hanya saja niat puasa Senin Kamis berbeda.
Niat puasa Senin yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala. Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala
Artinya: Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala
Sementara itu, niat puasa Kamis yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala. Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala
Artinya: Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala
Ada beberapa alasan kenapa Rasullah SAW puasa Senin Kamis rutin dan jarang meninggalkannya. Apa saja?
Kenapa Rasulullah SAW puasa Senin Kamis?
1. Hari dihitungnya amal perbuatan
Hari Senin dan Kamis merupakan hari dihitungnya amal perbuatan, seperti dikutip dari seperti dikutip dari buku Dahsyatnya Puasa Sunah: Kunci Utama Meraih Sukses Dunia dan Akhirat oleh H. Amirullah dan Hj. Lus Nur'aeni Afgani. Karena itu, Rasulullah ingin beribadah puasa sunah di hari Senin dan Kamis, sebagaimaan diriwayatkan dalam hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
"Berbagai amalan dihadapkan (kepada Allah) pada Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sementara aku sedang berpuasa." (HR. Tirmidzi)
2. Hari istimewa Rasulullah SAW
Rasulullah menganggap hari Senin dan Kamis sebagai hari istimewa. Sebab, ia lahir, diutus menjadi rasul, dan diturunkan Al Qur'an pada hari Senin, sebagaimana disampaikan dalam hadits riwayat Muslim, Abu Qatadah berkata,
"Rasulullah SAW ditanya tentang puasa di hari Senin. Beliau menjawab, "Hari itu aku dilahirkan, dan hari itu aku diutus, serta Al Qur'an diturunkan padaku." (HR. Muslim)
Rasulullah SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal di tahun Gajah. Berdasarkan penanggalan Masehi, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 5 Mei 570 M.
Sementara itu, Al Qur'an diturunkan Allah SWT pada manusia melalui tiga tahap. Tahap pertama yakni diturunkan Allah ke Lauh Mahfudz. Tahap kedua yakni dari Lauh Mahfudz ke ke langit dunia, lalu tahap ketiga dari langit ke Rasullah SAW. Wahyu tersebut kemudian disampaikan berangsur-angsur pada manusia.
Beberapa ulama berbeda pendapat perihal kapan Al Qur'an diturunkan pertama kali. Namun, sebagian besar ulama sepakat Al Qur'an turun pertama kali pada 17 Ramadhan di hari Senin. Hari turunnya Al Qur'an tersebut merupakan hari pertama Rasulullah SAW mendapat wahyu dari Allah SWT.
3. Hari dibukanya pintu-pintu surga
Allah SWT membuka pintu surga di bulan Ramadhan. Selain itu, Allah SWT juga membuka pintu-puntu surga pada hari Senin dan Kamis. Pada dua hari tersebut, dosa-dosa orang-orang mukmin diampuni. Keutamaan ini disampaikan dalam hadits Muslim, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,
"Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka,semua hamba yang tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seorang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, 'Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan kedua orang ini sampai keduanya berdamai." (*)