Inilah Kura-kura Tertua di Dunia, Umurnya 190 Tahun
SabangMerauke News - Ada kura-kura yang hidupnya lebih lama dari pada raja Inggris yang meninggal 120 tahun lalu. Dia pun menjadi 'kakek' kura-kura yang diakui dunia.
Nama kura-kura ini adalah Jonathan, dia hidup di St Helena, salah satu pulau paling terpencil di dunia. Tahun ini dia merayakan ulang tahunnya yang ke 190.
Dilansir dari CNN, Minggu (30/1/2022) dari umurnya itu menjadikan Jonathan adalah kura-kura tertua yang pernah hidup. Dia juga tercatat dalam Guinness World Records dalam kategori yang mencakup semua kura-kura dan terrapin.
Jonathan diperkirakan lahir sekitar tahun 1832 dan dianugerahkan kepada Sir William Grey-Wilson yang kemudian menjadi gubernur dan tiba di St Helena dari Seychelles pada tahun 1882. Lebih dari 31 gubernur telah datang dan pergi dalam beberapa dekade sejak itu.
"Jonathan sebenarnya bisa berusia 200 tahun karena informasi mengenai kedatangannya di pulau itu tidak tepat dan karena tidak ada catatan nyata tentang kelahirannya" kata Matt Joshua, kepala pariwisata di St. Helena.
Bukti lebih lanjut tentang usianya muncul ketika sebuah foto lama yang diambil antara tahun 1882 dan 1886 ditemukan. Di dalamnya, Jonathan yang sudah dewasa terlihat sedang merumput di taman Plantation House, kediaman Gubernur St. Helena, tempat ia menghabiskan sebagian besar hidupnya.
Chelonian tertua sebelumnya adalah Tu'i Malila, kura-kura radiata yang hidup setidaknya 188 tahun. Dipersembahkan kepada keluarga kerajaan Tonga oleh penjelajah Inggris Kapten James Cook sekitar tahun 1777 dan Tu'i Malila meninggal pada tahun 1965.
Sejak Jonathan lahir, dunia telah berubah. Mulai foto pertama seseorang diambil pada tahun 1838, bola lampu pijar ditemukan pada tahun 1878, penerbangan pertama yang digerakkan oleh tenaga terbang ke langit pada tahun 1903, dan pada tahun 1969 Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi orang pertama di Bulan. Belum lagi dua perang dunia dan datangnya internet.
Namun dunia Jonathan hanya berubah sedikit selama hampir dua abad. Dan minat utamanya tetap tidur, makan dan kawin. Sekarang dia diberi makan dengan tangan karena usia tua dan Jonathan juga sudah kehilangan penglihatan. Dia juga tidak memiliki indera penciuman sehingga tidak menyadari makanan jika hanya diletakkan di tanah.
Namun menurut Guinness World Records, Jonathan memiliki pendengarannya sangat baik dan dia merespons dengan baik suara dokter hewannya. Kata dokternya, walau beberapa alat inderanya sudah tidak berfungsi lagi, namun Jonathan masih sanggup untuk berjemur dan mengeluarkan tangan kakinya dari cangkang, juga terentang. Dia juga masih sanggup kawin lho di usia 2 abad itu.
Para pejabat di pulau itu saat ini sedang mempersiapkan perayaan ulang tahun Jonathan, yang direncanakan akhir tahun ini. Serangkaian perangko perayaan akan dikeluarkan dan siapa pun yang mengunjunginya tahun ini akan menerima sertifikat yang menampilkan gambar pertama yaitu jejak kakinya Jonathan si kura-kura. (*)