Effendi Simbolon Tak Nyaleg dari PDI Perjuangan, Ini Penjelasannya Bikin Kaget
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Politikus senior PDIP Effendi Simbolon tak maju kembali sebagai bakal calon legislatif (caleg) DPR RI dari partainya. Nama Effendi Simbolon tak masuk dalam daftar bakal caleg DPR dari PDIP.
Berdasarkan laman KPU, nama Effendi Simbolon dan politikus PDIP lainnya seperti Budiman Sudjatmiko tak ada dalam daftar caleg PDIP. Padahal sudah beberapa kali Effendi maju sebagai caleg PDIP dan lolos ke Senayan.
Effendi Simbolon sejak Pileg 2004 maju sebagai caleg PDIP. Effendi pernah maju di Dapil Jakarta I di Pileg 2004 dan 2009 dan terakhir pada Pileg 2019 di Dapil Jakarta III.
Pada Pemilu 2024 ini, Ferdinand Hutahaean sempat mengatakan bahwa dirinya menggantikan Effendi di Dapil Jakarta III. Hal itu terbukti, di Dapil DKI Jakarta III, tak ada nama Effendi namun ada nama Ferdinand.
Effendi diketahui sempat mengundang Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres dalam rakernas marga Simbolon, yakni Punguan Simbolon dohot Baruna se-Indonesia (PSBI). Setelahnya, Effendi diketahui memberi dukungan kepada Prabowo.
Effendi Simbolon sudah buka suara soal disebut digantikan Ferdinand Hutahaean maju caleg di Pemilu 2024. Effendi mengaku memang tak maju caleg lagi di pemilu nanti.
"Nggak. Insyaallah nggak. Ha-ha," kata Effendi usai menghadiri Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
"Ya kan biar yang lain dulu lah," tambah Effendi.
Ditanya soal pernyataan Ferdinand Hutahaean yang mengaku maju caleg karena menggantikan dirinya, Effendi hanya tersenyum. Effendi enggan berkomentar banyak.
"Nggak tahu," ucapnya.
Effendi Simbolon mengatakan tak maju caleg tak ada kaitannya dengan Ferdinand Hutahaean. "Oh, nggak, ha-ha," kata Effendi.
PDIP Bicara Effendi Simbolon Tak Maju Caleg Lagi
Fraksi PDIP DPR RI sudah buka suara soal posisi Effendi Simbolon di 2024. Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto mengatakan tak maju Effendi Simbolon tidak terkait dengan pernyataan Effendi terhadap Prabowo.
"Nggak, nggak. Partai kami kan sudah memiliki ukuran, kalau memang ada hukuman tidak ada yang sifatnya block gitu, nggak ada. Semua orang punya jasa kepada partai ini," kata Utut kepada wartawan di gedung MPR/DPR/DPD RI, Jumat (4/8/2023).
Utut menekankan Effendi Simbolon memiliki kontribusi kepada partai. Dia pun menyebut sikap Ketum PDIP Megawati Soekarno yang tidak membeda-bedakan kader alias selalu mempersatukan.
"Bang Effendi juga punya jasa. Orang saya kecil sekali, ada yang besar sekali. Ibu Mega tokoh kharismatik yang menyatukan kita. Jadi harus dikau pelajari antara legalitas dan legitimasi," katanya.
Wakil Ketua Komisi I DPR ini mengatakan proses pencalegan di KPU masih bersifat tahapan dan belum final.
"Kalau Bang Effendi itu senior kita. Kalau Bang Effendi berbicara di marga Simbolon di Aryaduta 7 Juli itu pendapat pribadi beliau, bukan pendapat sebagai mewakili partai," lanjutnya.
Effendi Simbolon Mau Nyapres
Tak maju lagi sebagai caleg pada Pemilu 2024, Effendi Simbolon berkelakar ingin maju sebagai capres. Apa keinginan Effendi itu dapat terwujud?
"Insyaallah tidak mencalonkan, kita mau nyapres. Nggak (jadi juru kampanye), enak aja, kita mau nyapres. Kok cawapres, capres," ujar Effendi kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Effendi menyebut dirinya bisa maju sebagai capres dengan mekanisme ambang batas pencapresan 0%. Effendi yakin Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengabulkan gugatan ambang batas pencapresan 0%.
"Nanti kan MK-nya 0%," ujar Effendi.
"Kan judical review lagi. Nyapres kita mau challange kebuntuan politik," tambahnya.
Effendi menyebut harapannya menjadi capres belum dikomunikasikan ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto. Ia bahkan siap jika BEM UI akan mengundangnya di acara berbagi pandangan soal Indonesia ke depan.
"Ya ayo, ayo, iya kalau BEM undang saya juga saya mau. Lho beneran kan semua masih sama-sama bakal. Saya juga boleh dong dihadirkan," tutur Effendi.
"Iya (kesadaran sendiri), kita dengan kesadaran pertama memang mungkin udah cukup juga ya, udah 20 tahun. Saya 25 tahun nyaleg terus 20 tahun di sini dan bagi saya generasi muda juga harus diberi kesempatan untuk memulai," sambungnya. (*)