RI Suntik Mati 2 PLTU Besar, Ini Alasannya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Pemerintah mengungkapkan besaran dana untuk menyuntik mati dua pembangkit listrik, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon-1 dan PLTU Pelabuhan Ratu, mencapai Rp 25 triliun.
Staf ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Parjiono mengatakan rencana pensiun dini itu tengah dikaji oleh Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Sarana Multi Infrastruktur.
"Otoritas investasi Indonesia tengah melakukan proses due diligence terhadap dua proyek transisi energi itu," kata dia Parjiono dalam Energy Transition Mechanism: Asean Country Updates, dikutip pada Rabu (23/8/2023).
Parjiono mengatakan uji tuntas terhadap PLTU Cirebon tengah dilakukan oleh INA. Dia memperkirakan untuk melakukan pensiun dini terhadap PLTU itu membutuhkan dana US$ 877 juta atau setara Rp 13,4 triliun.
Adapun rencana pensiun dini terhadap PLTU Pelabuhan Ratu diperkirakan membutuhkan biaya mencapai Rp 12 triliun. Dia mengatakan rencana pensiun dini PLTU Pelabuhan Ratu dikaji oleh PT Sarana Multi Infrastruktur.
Rencana pemerintah menyuntik mati dua PLTU batubara ini masuk ke dalam platform Energy Transition Mechanism (ETM). Mekanisme suntik mati terhadap PLTU Cirebon-1 dilakukan dengan mekanisme alih kelola dari PT PLN kepada PT Bukit Asam.
PT BA dan PT PLN telah menandatangani kesepakatan kerangka kerja atau Principle Framework Agreement untuk mengakhiri lebih awal (early retirement) PLTU Pelabuhan Ratu berkapasitas 3 x 350 Mega Watt (MW).
Kesepakatan ini ditandatangani pada saat rangkaian acara State-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Nusa Dua Bali, Selasa (18/10/2022) lalu. PLTU Pelabuhan Ratu yang semula dikelola PLN, nantinya akan dialihkan ke PTBA, namun kemudian akan dipensiunkan lebih cepat masa operasinya.
Semula PLTU ini direncanakan beroperasi selama 24 tahun, namun setelah pengalihan ini masa operasional pembangkit dipangkas menjadi hanya 15 tahun.
Sementara, rencana suntik mati PLTU Cirebon-1 akan menggunakan skema Energy Transition Mechanism (ETM) dengan dukungan Asian Development Bank (ADB). ADB telah meneken perjanjian untuk memensiunkan PLTU berbahan bakar batu bara Cirebon-1 di Kanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dengan kapasitas 660 Mega Watt milik Cirebon Electric Power (CEP). (*)