Kejutan Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko, Sosok Komisaris Independen PTP Nusantara 5 yang Loncat Dukung Capres Prabowo
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko membikin kejutan. Ia mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto dalam pilpres 2024 mendatang.
Sikap eks pentolan Partai Rakyat Demokratik (PRD) dulu dikenal berhaluan 'kiri' ini, bertolak belakang dengan kebijakan PDI Perjuangan yang mengusung capres Ganjar Pranowo.
Bahkan Budiman menegaskan siap menghadapi sanksi dari partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut. Ia berdalih dukungannya untuk Prabowo adalah sikap pribadi.
Langkah politik yang dipilih oleh Budiman ini termasuk cukup mengagetkan. Soalnya, ia adalah salah satu tokoh politik jebolan reformasi yang dalam pilpres 2014 dan 2019 kerap mengeritik Prabowo yang merupakan rival Jokowi.
Apalagi, dalam setiap pemilu yang melibatkan Prabowo, selalu saja ada kampanye mengungkit kembali kasus penculikan dan penghilangan sejumlah aktivis mahasiswa. Tapi, tampaknya hal itu tidak lagi menjadi beban bagi Budiman untuk mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo pada Jumat (18/8/2023) kemarin.
Budiman memang bukan satu-satunya eks aktivis gerakan reformasi 1998 yang berpaling haluan ke Prabowo. Sebelumnya, sejumlah aktivis lain juga berhasil dirangkul Prabowo. Sebut saja almarhum Desmon Mahesa, bekas anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra.
Budiman Sudjatmiko lahir di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah pada 10 Maret 1970 silam. Ia adalah alumni pendidikan ilmu politik Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.
Saat duduk sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, ia dikenal aktif mendorong lahirnya Undang-undang Desa. Namun, dalam pemilu legislatif 2019 lalu, ia tak terpilih lagi sebagai anggota DPR.
Namanya sempat mengagetkan karena diplot menjadi Komisaris Independen PTP Nusantara V pada awal Januari 2021 silam. Perusahaan ini berkantor pusat di Riau yang bisnis utamanya yakni komoditi kelapa sawit.
Lazimnya posisi komisaris perusahaan plat merah kerap diduduki orang yang memiliki akses dengan kekuasaan. Posisi komisaris BUMN juga banyak diduduki para pentolan relawan pendukung Presiden Jokowi sejak 2014 hingga 2019 lalu.
Kini, Budiman telah mendeklarasikan dukungannya secara terbuka bagi Prabowo yang dalam sejumlah survei politik memiliki elektabilitas tertinggi. Budiman mendeklarasikan Relawan Prabu yang merupakan singkatan Prabowo-Budiman.
PDI Perjuangan belum mengambil sikap organisasi terhadap keanggotaan Budiman di partai banteng moncong putih ini. Yang jelas, Gerindra dengan tangan terbuka telah siap untuk menerimanya bergabung.
Yang namanya politik, memang tidak ada musuh abadi. Kepentinganlah yang abadi. (*)