Koran Inilah yang Pertama Kali Beritakan Kemerdekaan Indonesia, Bukan Surat Kabar di Jakarta
SABANGMERAUKE NEWS - Jangan samakan kondisi saat Indonesia diproklamasikan kemerdekaan pada Jumat, 17 Agustus 1945 silam. Situasinya tidak seperti saat ini ketika mesia sosial bisa secara realtime menyebarkan kabar ke segala penjuru.
Situasi 78 tahun silam, akses informasi sangat terbatas. Peralatan serba minim dan sumber informasi yang masih terbatas. Belum lagi pantauan penjajah yang masih bercokol di Tanah Air juga jadi ancaman.
Pada 17 Agustus 1945 Indonesia akhirnya merdeka usai naskah Proklamasi dibacakan Soekarno. Sesaat setelahnya, dilakukan penyebaran berita mengenai kemerdekaan Indonesia ke berbagai wilayah Indonesia hingga luar negeri.
Ada berbagai cara yang dilakukan untuk menyebarkan berita kemerdekaan ini, yaitu melalui media radio, koran, pamflet, bahkan coretan-coretan di dinding kota dan gerbong kereta api.
Penyebarluasan berita proklamasi dilakukan agar Indonesia mendapatkan pengakuan sebagai sebuah negara yang merdeka.
Surat kabar pertama yang menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah surat kabar Soeara Asia, yang terbit di Surabaya dan Tjahaya yang terbit di Bandung.
Surat kabar ini memuat berita terkait kemerdekaan Indonesia sehari setelah pembacaan teks proklamasi, yaitu tanggal 18 Agustus 1945. Pada saat itu, Jepang melarang media untuk memuat berita mengenai pergerakan dan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Namun, para pemuda Indonesia tetap berjuang melalui pers untuk menyebarkan berita kemerdekaan ini.
Pemuda yang berjuang untuk menyebarkannya antara lain Adam Malik, Sajoeti Melik, Sutan Syahrir, B.M Diah, Ki Hajar Dewantara, Otto Iskandardinata, G.S.S.J Ratulangi, Iwa Kusuma Sumantri, Sukoharjo Wiryopranoto, Sumanang S.H., Manai Sophian, dan Ali Hasyim. (*)