Ini Perintah Serius Megawati Usai Prabowo Dapat Tambahan 'Amunisi' Dukungan Golkar dan PAN
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Langkah Partai Golkar dan PAN yang merapat dan memberi dukungan politik kepada capres Prabowo Subianto dicermati serius oleh PDI Perjuangan. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun mengeluarkan perintah serius kepada para kadernya
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat memberi sambutan di acara penerimaan penghargaan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023) kemarin.
"Ibu (Megawati) bertanya kepada saya 'kamu lihat acaranya tidak?' 'saya lihat Ibu'. Apakah arahan Ibu dalam menyikapi kerja sama partai politik?'," kata Hasto menirukan ucapan Megawati.
"Dijawab Ibu adalah, 'perkuat akar rumput. Turun ke bawah bersama dengan rakyat," ujarnya.
Hasto menyebut ketua umumnya telah menginstruksikan kepada semua kader untuk tetap turun ke bawah. Ia mengatakan PDIP bukan partai yang mengusung prinsip politik tingkat tinggi, tetapi politik akar rumput.
Lebih lanjut, Hasto menilai koalisi empat partai pendukung Prabowo hanya mengulang kisah koalisi di Pilpres 2014. Kala itu, Prabowo yang maju sebagai capres didukung lima partai termasuk Golkar dan PAN.
"Ya, apa yang terjadi kan merupakan pengulangan dari 2014," katanya.
PAN dan Golkar secara resmi telah menyatakan dukungan kepada Prabowo di Pilpres 2024 pada Minggu (13/8/2023). Padahal, dua partai itu sebelumnya sempat melakukan penjajakan koalisi dengan PDIP.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sempat berkunjung ke DPP PDIP dan diterima langsung oleh Megawati. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto telah bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
PDIP sejauh ini baru berkoalisi dengan PPP, Perinda, dan Partai Hanura dalam mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Sementara Gerindra berhasil merangkul PKB, Golkar, PAN, serta PKB.
Tarung Ulang 2014
Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno menyebut Pilpres 2024 seperti kembali ke 2014, sepuluh tahun lalu saat Presiden Joko Widodo pertama kali diusung PDIP untuk maju sebagai presiden.
Hal ini disampaikan Hendrawan menyusul dukungan PAN dan Partai Golkar terhadap Prabowo yang baru dideklarasikan di Jakarta, Minggu (13/8/2023). Saat itu kedua partai juga tidak mengusung Jokowi.
"Ini seperti kembali ke 2014 lagi, waktu itu Pak Jokowi belum pernah menjabat, partai-partai ini juga tidak mendukung," kata Hendrawan.
Menurut Hendrawan, pada 2014, PAN dan Golkar juga menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto.
Sementara di 2019 Golkar berpaling masuk koalisi bersama PDIP mendukung Jokowi. Jokowi saat itu sudah pernah menjabat dan memiliki peluang yang besar untuk menang.
"2014 itu Pak Jokowi belum menjabat, 2019 itu sudah incumbent. Waktu 2014 ya partai-partai itu lebih orientasi ke Pak Prabowo. Mereka (PAN dan Golkar) kan dukung Pak Prabowo dulu. Jadi ya tidak mengejutkan," ucapnya.
PDIP kata Hendrawan tak mempermasalahkan koalisi atau dukungan PAN dan Golkar terhadap Prabowo. Lagi pula kerja sama antar partai politik adalah sesuatu yang wajar.
"Tidak masalah, ya itu wajar saja namanya kerja sama," katanya. (*)