Kualitas Udara Jakarta Kian Memburuk, Dinas Kesehatan Sarankan Tindakan Ini
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengimbau para orang tua untuk segera melakukan imunisasi terhadap balita agar memiliki daya tahan kuat di saat polusi udara meningkat beberapa waktu terakhir ini.
"Pada bayi, balita itu penting diberikan imunisasi agar ketahanan tubuhnya baik dan bisa mengatasi perubahan dari aspek lingkungan dan ada ancaman dari mikro organisme," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia saat konferensi pers di Jakarta Timur, Jumat (11/8/2023).
Selain itu, Dwi juga mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan agar tercegah dari berbagai penyakit.
"Dinas Kesehatan juga menyiapkan fasilitas kesehatan dengan tenaga kesehatan dan alat-alat pemeriksaan yang mampu mendiagnosis dan memberikan tata laksana dan juga kita mempunyai berbagai skrining agar masyarakat bisa mengakses dan mengetahui kondisi kesehatannya," jelas Dwi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan, polusi udara di Ibu Kota memburuk dalam beberapa waktu terakhir karena musim kemarau yang sedang terjadi.
"Memang di bulan Juli hingga September biasanya itu musim kemarau sedang mencapai tinggi-tingginya sehingga memang berakibat pada kondisi udara kualitas udara yang kurang baik," kata Asep saat konferensi pers di Jakarta Timur, Jumat (11/8/2023).
Siapkan 3 Strategi Tangani Polusi Udara
Untuk mengatasi ini, ujar Asep, Pemprov DKI telah menyiapkan tiga strategi. Pertama, adalah strategi peningkatan tata kelola yang berarti Dinas LH akan mengendalikan pencemaran udara melalui berbagai kebijakan dan regulasi.
Kemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.
"Dinas LH se-Jabodetabek sudah tanda tangan komitmen bersama untuk mengurangi pencemaran udara melalui uji emisi," ujar Asep.
Terakhir, Pemprov DKI mengimbau kepada seluruh warga untuk mengecek kondisi kualitas udara melalui aplikasi sesuai standar nasional, misalnya JAKI, BMKG, atau ISPU.
"(Kami juga mengimbau warga) melakukan upaya-upaya preventif untuk mencegah atau mengurangi dampak itu misal dengan menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar dan sebagainya," kata Asep. (*)