Inilah Daftar Maskapai yang Sering Bermasalah dengan Bagasi
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Salah satu pengalaman buruk yang bisa membuat seseorang kapok untuk menggunakan maskapai penerbangan tertentu adalah barang bagasi rusak atau hilang. Terlebih, maskapai dianggap wajib bertanggung jawab menjaga barang-barang penumpang di bagasi pesawat.
Forbes baru saja merilis daftar maskapai penerbangan terburuk dalam menangani bagasi para penumpang. Daftar tersebut diperoleh Forbes Advisor berdasarkan data regulator perjalanan udara, Otoritas Penerbangan Sipil (CAA) pada periode 2018 dan kuartal ketiga 2022.
Berdasarkan data tersebut, maskapai asal Irlandia, Ryanair, menjadi maskapai terburuk dalam menangani barang-barang bagasi para penumpang. CAA mencatat, Ryanair telah menerima 954 keluhan terkait bagasi hilang atau rusak antara 2018 hingga kuartal ketiga 2022.
Sementara itu, British Airways menduduki posisi kedua sebagai maskapai dengan keluhan bagasi penumpang terbanyak, yaitu 844 keluhan. Menurut Forbes, keluhan terkait bagasi British Airways ini menyumbang 6 persen dari total 13.600 keluhan para penumpang.
"British Airways adalah satu-satunya maskapai non-biaya murah yang masuk ke dalam daftar ini," tulis Forbes, dikutip Rabu (9/8/2023).
Berikut daftar lengkap 5 maskapai dengan keluhan bagasi rusak atau hilang menurut Forbes Advisor.
Ryanair
954 keluhan bagasi rusak atau hilang
British Airways
844 keluhan bagasi rusak atau hilang
EasyJet
565 keluhan bagasi rusak atau hilang
Wizz Air
552 keluhan bagasi rusak atau hilang
Norwegian
419 keluhan bagasi rusak atau hilang
Forbes mencatat, sebanyak 28 persen penumpang Inggris pernah mengalami masalah dengan maskapai yang lalai dalam menangani bagasi saat bepergian dalam lima tahun terakhir.
Selain itu, survei Opinium mencatat bahwa rata-rata kerugian yang dialami para penumpang adalah 308 poundsterling atau sekitar Rp5,95 juta (asumsi kurs Rp19.340/poundsterling).
Opinium mencatat, rata-rata usia penumpang yang mengalami kerugian terbesar akibat bagasi rusak atau hilang adalah berusia antara 18 hingga 34 tahun. Penumpang yang paling sering kehilangan bagasi permanen berasal dari Glasgow, Skotlandia, dengan persentase 6 persen.
Lalu, sebanyak 26 persen penumpang mengaku bahwa mereka menerima tanggapan dari maskapai, tetapi tersebut tidak diselesaikan secara memuaskan. Sebanyak 5 persen penumpang mengatakan bahwaa pengaduannya tidak ditanggapi oleh maskapai. (*)