Pembangunan Flyover di Simpang Empat Garuda Sakti Pekanbaru, Pemprov Riau Siapkan Anggaran Rp 5,3 Miliar
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pembebasan lahan untuk pembangunan flyover di Simpang Empat Garuda Sakti, Kota Pekanbaru, Riau masuk tahap sosialisasi kepada masyarakat yang dilakukan tim apresial.
Pembebasan lahan jembatan layang yang akan dibangun Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 itu ditargetkan tahun ini selesai.
Untuk pembebasan lahan, Pemprov Riau telah menyiapkan anggaran sebesar Rp5,3 miliar di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau 2023. Namun anggaran itu diperkirakan tidak cukup karena beredar informasi masyarakat memasang harga tinggi.
Terkait persoalan itu, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto mengatakan, jika pihaknya telah memerintahkan Dinas PUPR-PKPP Riau agar masalah pembebasan lahan flyover Simpang Garuda Sakti segera dirapatkan.
"Kalau ada masalah kita cari jalan keluar dan solusinya. Jangan gara-gara satu orang pembangunan flyover yang manfaat untuk jutaan orang tidak terlaksana," kata SF Hariyanto, Senin (7/8/2023).
"Karena kita sama-sama tahu dan melihat di simpang itu sering terjadi kemacetan. Kalau masalah harga masyarakat minta harga tinggi itu biasa, nanti kita undang rapat semua masyarakat yang lahannya terkena pembebasan lahan," sambungnya.
SF Hariyanto menegaskan untuk anggaran pembebasan lahan flyover simpang Garuda Sakti tidak ada masalah, dan Pemprov Riau siap sepanjang harga yang diminta masyarakat wajar sesuai harga pasaran.
"Intinya untuk masalah anggaran kita Pemprov Riau siap. Yang penting fisiknya dibangun oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negera (APBN), dan kita bertanggung jawab menyiapkan lahannya. Karena harapan kita flyover simpang Garuda Sakti jangan sampai crowded seperti flyover simpang SKA, dibangun tapi tidak menyelesaikan masalah," sebutnya.
"Makanya kita harapkan, nanti pembangunan flyover simpang Garuda Sakti bisa menyelesaikan masalah kemacetan yang selama ini terjadi. Sebab di simpang itu tumpuan dari semua arahan, baik itu dari arah Sumbar, Dumai, Kampar, Pasir Pangaraian dan Rengat lewat sana. Jadi kalau simpang ini tidak kita bangun flyover, maka kedepan kemacetannya bisa luar biasa. Artinya kita perlu antisipasi dari sekarang," tambahnya.
Untuk Detail Engineering Design (DED) pembangunan flyover simpang Garuda Sakti sendiri berdasarkan informasi yang diterima pihaknya disiapkan tahun depan.
"Informasi yang saya terima DED flyover simpang Garuda Sakti itu tahun 2024. Untuk itu kita harus siap melakukan pembebasan lahannya tahun ini. Kita juga sudah petakan lahan-lahan yang akan dibebaskan, tinggal kita sekarang menunggu harga yang ditentukan tim apresial berapa sesuai dengan harga pasaran (NJOP) yang sedang bekerja. Karena kita ingin pembebasan lahan ini harus sesuai mufakat. Kakau tidak ada jalan mufakat, maka jalan terakhir konsinyasi," tukasnya. (*)