Spot Mancing Seru di Riau, Sudah Pernah Coba?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Riau dianugerahi empat sungai besar, yakni Sungai, Kampar, Sungai Siak, Sungai Indragiri, dan Sungai Rokan. Keberadan empat sungai ini menjadi surga dunia bagi pehobi mancing.
Sungai Kampar mengalir di tiga Kabupaten di Riau, mulai dari Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Kampar hingga bermuara di Kabupaten Pelalawan. Sungai ini memiliki panjang 413.5 kilometer, dan kedalaman rata-rata 6 meter.
Ada sejumlah lokasi mancing di Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan. Di antaranya, berada Desa Muaro Sako, Desa Langgam, Desa Rantau Baru, Desa Kuala Terusan, dan Istana Sayap. Sungai di kawasan ini, menjadi habitat beragam jenis ikan sungai, yakni ikan baung, patin, selais, tapah, sengarek, kelabau, gurame, tilan, dan udang galah.
Pebobi mancing bernama Hendra mengaku, ia sering mencoba spot mancing di Sungai Kampar yang melintasi Desa Langgam, Desa Rantau Baru, dan kawasan Istana Sayap. Menurut dia, udang galah dan ikan baung berukuran babon menjadi target yang diburu oleh para pehobi mancing di sana.
"Kalau cuacanya pas dan lagi musim udang galah, mantap mancing di sana [Rantau Baru]. Udang galahnya bercapit biru, ukurannya besar alias babon," kata Hendra membuka perbincangan, Sabtu (5/8/2023).
Diungkapkan dia, untuk umpan udang galah ia menggunakan pumpun atau cacing laut. Umpan ini diyakini jitu untuk memikat udang galah berukuran sedang hingga babon.
"Kalau mancing udang galah kami biasanya memakai pumpun, dipotong kecil-kecil. Beli umpannya di kedai peralatan pancing 15 ribu rupiah per bungkus," ucapnya.
Seorang warga Pekanbaru, Novriansyah menuturkan, memancing ikan di Sungai Kampar, Desa Rantau Baru merupakan lokasi andalan bagi pehobi mancing. Menurut dia, ikan jenis patin berukuran besar masih bisa dijumpai di sana.
"Kalau di Rantau Baru sungainya masih terjaga. Warga setempat tidak ada yang menggunakan racun untuk mencari ikan. Saya pernah dapat patin, beratnya 1,5 kg. Umpannya pakai roti dan pelet jahanam," ungkapnya
Ketika mengail di lokasi itu, Novriansyah selalu menyewa pompong atau perahu kayu bermesin diesel. Biaya sewannya 300 ribu rupiah, mulai dari subuh hingga menjelang waktu magrib. Harga tersebut, kata dia, sudah termasuk biaya bahan bakar solar, gas 3 kg, peralatan masak, peralatan makan dan minum, hingga upah pengemudi pompong.
"Harga sewa pompong 300 ribu rupiah. Kami hanya bawa peralatan pancing, makanan, dan minuman cepat saji. Alhamdulillah setiap kali mancing di sana, saya selalu diajak kawan dan dibayarin, alias gratis. Jadi tambah semangat kalau mancing di Pelalawan," tutur Novriansyah sembari tersenyum tipis. (*)