Kuota BBM Subsidi Terancam Jebol, BPH Migas Sebut Hanya Cukup Sampai Awal Desember 2023
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas memprediksi kuota bahan bakar minyak (BBM) sebesar 17 kiloliter (KL) hanya bertahan sampai awal Desember 2023.
"Kita mengharapkan BBM subsidi yang kuotanya ditetapkan 17 juta KL pada 2023 dapat mencukupi hingga akhir tahun. Berdasarkan realisasi hingga saat ini, kuota BBM bersubsidi diperkirakan hanya akan cukup hingga awal Desember 2023," kata Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2023).
Oleh karena itu, Iwan menekankan pentingnya distribusi BBM subsidi tepat sasaran. Menurutnya, perlu upaya keras agar kuota yang ditetapkan pemerintah tidak kurang ataupun lebih.
Iwan menyebut penyaluran BBM subsidi kepada golongan membutuhkan adalah wujud tanggung jawab pemerintah. Namun, terbatasnya anggaran pemerintah membuat aktivitas penyaluran harus diawasi lebih ketat, termasuk menggunakan QR Code.
Selain itu, BPH Migas bakal mengklarifikasi beberapa surat rekomendasi. Iwan mencontohkan nelayan butuh 20 liter BBM untuk dua dua hari melaut dan sehari sisanya tidak.
"Tapi, yang terjadi nelayan setiap hari mengambil jatah BBM subsidi dan kemudian dijual ke pengepul. Ini yang akan kita tertibkan, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait agar dilakukan perhitungan bersama kebutuhan masing-masing nelayan atau petani," tegasnya.
Di lain sisi, Anggota Komite BPH Migas Elman Syarief mengatakan akan ada upaya lanjutan dengan membentuk satgas pengawasan dan monitoring BBM. Satgas ini beranggotakan perwakilan BPH Migas dan pihak terkait lain, seperti PT Pertamina (Persero).
Nantinya, satgas bakal secara intensif berpatroli ke terminal bahan bakar minyak (TBBM) hingga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Selain itu, daerah-daerah dekat pertambangan bakal menjadi target khusus. (*)