4 Desa di Kepulauan Meranti Alami Kebakaran Lahan, Petugas Kesulitan Dapatkan Sumber Air
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Sebanyak empat desa di Kepulauan Meranti mengalami kebakaran hutan lahan (Karhutla). Sumber air yang sulit diperoleh menyebabkan upaya pemadaman api mengalami kendala.
Adapun keempat desa yang terjadi titip api yakni Desa Sungai Gayung Kiri seluas 2 hektare, Desa Tanah Merah 1,3 hektare, Desa Kedabu Rapat seluas 1 hektare dan Desa Ketapang seluas 1,3 hektare.
"Lahan yang terbakar itu semak belukar, sebagian milik masyarakat dan sebagian masih kita telusuri terus," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kepulauan Meranti, Eddy, Selasa (1/8/2023).
Plt Kepala BPBD Kepulauan Meranti, Tunjiarto mengungkapkan, kebakaran terjadi pada Senin sore kemarin.
"Kebakarannya semalam sore. Kita tadi malam baru sampai di sana setelah mendapatkan laporan kebakaran di Desa Gayung Kiri. Yang pastinya lahan yang terbakar belum kita diperiksa berapa luasan yang habis terbakar," ujar Tunjiarto.
Ia mengklaim, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Kepolisian, TNI, Satpol PP, pihak desa dan Masyarakat Peduli Api (MPA) setempat telah berhasil memadamkan api di lokasi kejadian.
Hingga hari ini, tim masih sedang melakukan upaya pendinginan agar api tidak muncul kembali dan melebar ke lahan yang lain.
"Sedang pendinginan sekarang. Semua unsur yang terlibat ikut melakukan pemadaman. Kita tetap terus siaga di lokasi dan tanpa pulang sebelum padam," tuturnya.
Ia juga menyebutkan, titik kebakaran masih aman karena berada jauh dari pemukiman warga. Saat ditanya soal penyebab kebakaran, ia belum mengetahuinya secara pasti.
"Saat ini kita belum tahu lagi apa penyebabnya. Tapi yang jelas kita fokuskan dulu upaya pendinginan," kata Tunjiarto.
Eddy menambahkan, tim gabungan menemukan kendala yang menghambat pemadaman hingga pendinginan, yakni sulitnya sumber air.
"Untuk pemadam di Desa Ketapang, kami menemukan kendala sulitnya untuk mendapatkan sumber air padahal kami sudah melakukan penggalian sedalam dua meter namun tidak juga menemukan mata air," ungkapnya. (R-01)