Wali Murid di Jawa Timur Merasa Koperasi Sekolah Diperlukan untuk Pengadaan Seragam dan Atribut: Pembayaran Bisa Dicicil dan Tak Memberatkan!
SABANGMERAUKE NEWS, Jatim - Kalangan orangtua dan wali murid di Jawa Timur merasa keberadaan koperasi sekolah masih diperlukan untuk pengadaan seragam dan peralatan siswa dalam menunjang pembelajaran. Soalnya, kebijakan koperasi sekolah dinilai telah membantu wali murid dalam memberikan keringanan tata cara pembayaran secara cicilan.
"Kami merasa keberadaan koperasi justru sangat membantu dalam pengadaa seragam dan peralatan sekolah dari koperasi. Sehingga kami berharap kebijakan pengadaan lewat koperasi sekolah tetap diizinkan oleh Pemprov Jatim," kata seorang wali murid, Senin (31/7/2023).
Hal tersebut disampaikan berkaitan dengan polemik pengadaan seragam dan atribut siswa SMA di Jawa Timur dalam sepekan terakhir. Simpang siur informasi menurutnya perlu diluruskan secara jernih dan proporsional.
Ia menjelaskan, sistem pembayaran lewat koperasi sekolah cenderung meringankan kalangan orangtua dan wali murid siswa. Soalnya, pembayaran dapat dilakukan secara cicilan sehingga tak terlalu memberatkan wali murid. Berbeda halnya jika pembelian dilakukan secara kontan dan penuh sekali bayar.
"Dengan sistem cicilan, maka kami orangtua dan wali murid merasa terbantu. Kami dapat menyesuaikan dengan kemampuan keuangan kami. Pola cicilan lewat koperasi sekolah ini sangat meringankan. Berbeda jika belanj sendiri ke pasar, harus bayar tunai," kata orangtua siswa lainnya.
Para orangtua menegaskan, tidak ada kewajiban dan keharusan dari pihak sekolah bagi orangtua dan wali murid untuk membeli pakaian dan peralatan dari koperasi. Membeli seragam sekolah dari koperasi bersifat pilihan dan diberikan kebebasan bagi orangtua untuk membeli dari mana saja.
"Namun, bagi kami yang berasal dari ekonomi biasa, maka membeli lewat koperasi sekolah sangat membantu, karena bisa mencicil," tegasnya.
Menurutnya, dengan pembelian lewat koperasi sekolah, maka pakaian siswa akan seragam dan sama kualitasnya. Mutu barang yang dijual koperasi sekolah juga sangat baik, tebal dan nyaman.
"Kalau beli sendiri-sendiri di luar, selain harus bayar kontan, maka jenisnya bisa berbeda antar siswa. Oleh karena itu, agar pakaian siswa bisa seragam, maka pengadaan lewat koperasi lebih efektif dan memudahkan," katanya lagi.
Menurut mereka, selama ini pengadaan seragam dan peralatan sekolah lewat koperasi sudah berjalan cukup lama. Tidak ada persoalan dan keberatan dari orangtua siswa dan wali murid, karena sifatnya yang dapat mencicil.
"Sistem pembelian lewat koperasi sudah berjalan lama. Dan selama ini tidak ada masalah. Justru membantu para orangtua wali murid," jelasnya.
Menurut para wali murid, pengadaan seragam dan peralatan sekolah di koperasi sekolah juga mempermudah orang tua siswa untuk membeli seragam. Sebab mereka tidak harus kehilangan waktu dan mengeluarkan biaya ongkos transportasi untuk membeli kain seragam di pasar atau plasa.
"Bahkan, bila dihitung dengan biaya ongkos transportasi pembelian ke pasar, maka harga yang diberikan koperasi justru lebih murah dan terjangkau," terangnya.
Dengan gaya bahasa Surabaya, wali murid tersebut menyatakan "Tuku seragam mosok blontang blonteng kalo dibebaskan beli di luar".
Menurutnya, pembelian seragam melalui koperasi sekolah demi keseragaman bahan dan corak dalam berpakaian juga bertujuan mendidik siswa dengan memegang teguh persatuan dan kesatuan di sekolah.
Para wali murid pun berharap kebijakan dari Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa agar tetap mengizinkan pengadaan seragam melalui koperasi sekolah.
"Agar kebijakan Ibu Gubernur tetap memberikan keleluasaan kepada koperasi sekolah untuk menyediakan seragam dan peralatan belajar kepada siswa. Karena lewat koperasi, justru membantu orangtua dan wali murid. Khususnya karena bisa mencicil dan kualitasnya sama," harapnya. (*)