Bantal dan Seprai Bisa Identifikasi Gejala Kanker, Ini Tanda-tandanya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Seperti halnya penyakit atau kondisi apa pun, semakin cepat menemukan gejala kanker maka kesempatan mencari pengobatan yang tepat bisa lebih dini. Namun, beberapa gejala dapat dengan mudah disalahartikan sebagai tanda-tanda masalah kesehatan lain yang kurang serius.
Berkeringat, terutama di malam hari, adalah salah satu gejala yang biasanya diabaikan, terutama saat musim panas. Padahal, ini bisa menjadi tanda kanker.
Seorang ahli menyerukan semua orang untuk memeriksa seprai dan bantal mereka saat bangun tidur. Cek apakah Anda mengalami keringat berlebihan atau tidak.
Apoteker di Chemist Click Online Pharmacy, Abbas Kanani, mengatakan keringat berlebih, terutama di malam hari, adalah tanda umum kanker. Namun, beberapa jenis kanker menyebabkan lebih banyak keringat berlebih daripada yang lain.
"Infeksi adalah salah satu penyebab paling umum dari keringat pada penderita kanker," kata Kanani, dikutip dari laman Express, Ahad (23/7/2023).
Kanker memicu respons imun dalam tubuh. Ini dapat menyebabkan pelepasan zat peradangan yang memengaruhi sistem pengaturan suhu tubuh, sehingga menghasilkan keringat.
Suhu tinggi dapat terjadi karena adanya infeksi dan tubuh berkeringat untuk mencoba menurunkannya. Perubahan kadar hormon juga bisa menyebabkan hot flushes dan berkeringat.
Kadar hormon mungkin berubah karena kanker itu sendiri atau karena pengobatan. Kanani mengatakan sulit untuk menentukan apakah berkeringat saja dikaitkan dengan kanker atau kondisi kesehatan lainnya.
"Meskipun kanker dapat dikaitkan dengan keringat berlebih, penting untuk dicatat bahwa itu bukan penyebab yang paling umum atau spesifik," ujar dia.
Keringat di malam hari dapat dikaitkan dengan jenis kanker tertentu, seperti limfoma, tetapi juga dapat disebabkan oleh kondisi atau faktor lain. Jika mengalami berkeringat di malam hari, seprai dan bantal biasanya menjadi sangat basah sehingga tidak bisa lagi tidur di atasnya.
"Berkeringat terutama di malam hari, dikaitkan dengan jenis kanker tulang tertentu atau kanker lain yang melibatkan tulang," ujar dia.
Hubungan ini tidak unik pada kanker tulang dan dapat dilihat pada berbagai kondisi lain juga. Orang dengan kanker stadium lanjut jenis apa pun mungkin juga berkeringat.
Kanani berbagi tanda-tanda lain dari kanker tulang. Nyeri tulang yang terus-menerus adalah gejala kanker tulang yang paling umum.
"Nyeri awalnya mungkin hilang-timbul, tetapi dapat berkembang menjadi konstan dan parah, serta sering kali memburuk pada malam hari atau dengan aktivitas," ujar dia.
Lalu, ada pembengkakan, kemerahan, dan peradangan pada tulang, yang dapat membuat gerakan menjadi sulit jika tulang yang terkena berada di dekat persendian. Tulang juga menjadi lemah dan lebih mudah patah dari biasanya.
Jika mengalami keringat berlebih, terutama di malam hari, segera berkonsultasi dengan dokter. Penting untuk mengomunikasikan tentang gejala, kekhawatiran, atau perasaan apa pun yang mungkin sedang dihadapi.
"Jika dicurigai adanya kanker tulang, dokter mungkin merujuk ke ahli onkologi atau ahli onkologi ortopedi, yang berspesialisasi dalam mendiagnosis dan mengobati kanker tulang. Spesialis ini akan memberikan panduan ahli dan menentukan tindakan yang paling tepat," jelas Kanani. (*)