Heboh Sungai Efrat Mengering Dikaitkan dengan Tanda-tanda Akhir Zaman di Alkitab
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta- Di dalam Alkitab, dikatakan ketika Sungai Efrat mengering maka hal-hal yang sangat besar akan tampak. Banyak orang beranggapan bahwa keringnya Sungai Efrat merupakan pertanda kiamat sudah dekat.
Sungai Efrat dan Tigris membelah Suriah dan Irak sebelum bermuara ke Teluk Persia. Selama ribuan tahun, sungai kembar ini menghidupi komunitas pertanian dan kota-kota besar berkembang di Mesopotamia, yang dianggap sebagai tempat lahir beberapa peradaban paling awal di dunia.
Namun, selama beberapa dekade, sistem sungai Tigris-Efrat semakin mengering. Sebuah laporan pemerintah pada tahun 2021 memperingatkan bahwa sungai ini dapat mengering sepenuhnya pada tahun 2040 karena penurunan permukaan air dan kekeringan yang didorong oleh perubahan iklim.
Timur Tengah dianggap sebagai salah satu wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim, yang akan memperburuk masalah kelangkaan air di wilayah tersebut.
Kabar buruk bagi lingkungan berarti kabar buruk bagi manusia. Seperti dikutip dari IFL Science, sekitar 60 juta orang mengandalkan air dari sistem Sungai Efrat-Tigris untuk mempertahankan hidup mereka, terutama di Turki dan Irak.
Sejak tahun 2000-an, kerja sama internasional atas pengelolaan Cekungan Tigris-Efrat dilaporkan terhenti, sehingga mengobarkan api persaingan lokal dan ketegangan geopolitik antara para pemangku kepentingan yang menyangkut sistem sungai.
Abad yang akan datang diprediksi para ilmuwan memiliki potensi terjadinya 'perang air', yakni negara-negara dan kelompok milisi berjuang untuk mendapatkan akses ke sumber daya air.
Di antara banyak tempat di seluruh dunia yang diprediksi konflik ini kemungkinan besar akan terjadi, wilayah Tigris-Efrat adalah salah satu yang paling berisiko, karena jumlah orang yang tinggal di wilayah tersebut ditambah ketidakstabilan politik yang terus berlangsung di sini.
Selain risiko konflik dan kekerasan, risiko besar lainnya mengintai yakni kemunculan berbagai penyakit sebagai dampak krisis air. Sebuah artikel yang diterbitkan dalam British Medical Journal pada Maret 2023 menyelidiki bagaimana banyak sekali keadaan darurat kesehatan terjadi di Irak karena orang berjuang untuk mendapatkan air bersih.
Penyakit-penyakit akibat krisis air di antaranya termasuk kolera, cacar air, campak, dan tifus. Orang-orang mencemaskan Tigris-Efrat yang mengering sejak zaman Alkitab. Ribuan tahun berlalu, ketakutan orang-orang bisa menjadi kenyataan, yakni 'kiamat' kerusakan lingkungan jika manusia tidak membenahi sumber daya alam yang berharga ini. (*)