Ribuan Ikan Mati Mendadak di Sungai Siak, DLHK Riau Koordinasi Lacak Sumber Dugaan Pencemaran
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau akan melacak sumber pencemaran air Sungai Siak, menyusul matinya ribuan ikan secara mendadak di Tualang, Siak pada Rabu (19/7/2023). Pelacakan dilakukan dengan mengidentifikasi potensi sumber zat diduga menjadi pemicu ikan mati.
"Sesuai batasan kewenangan yang kita miliki, maka upaya pelacakan sumber dugaan pencemaran air akan dilakukan. Dalam hal ini kita berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak. Tim DLH Siak sudah turun," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan Hidup dan Kehutanan DLHK Riau, Embiyarman, Jumat (21/7/2023).
Ia menjelaskan, pelacakan sumber pemicu dugaan pencemaran memang membutuhkan upaya ekstra. Tantangan terberatnya yakni mengidentifikasi sumber dugaan pencemaran dari hulu, karena tipologi air yang mengalir. Meski demikian, terbuka juga kemungkinan sumber zat pencemaran berasal dari anak-anak Sungai Siak.
"Karena Sungai Siak ini luas dan memiliki anak sungai, ini salah satu tantangan untuk mengetahui sumber dugaan pencemaran terjadi. Jadi, problemnya adalah mengetahui dari mana asal muasal munculnya dugaan zat pencemar masuk ke Sungai Siak," jelas Embiyarman.
Ia menjelaskan, hal lain yang perlu dideteksi yakni menyangkut zat yang tersisa di tubuh ikan-ikan yang mati. Meski demikian, ada kesulitan untuk mengidentifikasi kandungan dugaan zat pencemar karena bangkai-bangkai ikan tersebut sudah busuk.
"Kondisi bangkai ikan yang sudah busuk kemungkinan akan menjadi hambatan mengetahui zat apa yang terkandung di tubuh ikan yang mati," katanya.
Ia menyebut tengah melakukan penelisikan lapangan untuk mengidentikasi segala kemungkinan yang menyebabkan ikan mati. Direncanakan besok tim DLHK Riau juga akan turun ke lapangan untuk mengumpulkan informasi dan data yang relevan dengan kasus kematian ikan tersebut.
DLHK Riau belum bisa memastikan sumber dugaan pencemaran di Sungai Siak. Pihaknya tak ingin berspekulasi sebelum adanya hasil ilmiah yang membuktikan penyebab ribuan ikan tersebut mati mendadak.
"Tidak elok kita menyimpulkan apalagi menuding pihak-pihak tertentu sebagai penyebab kejadian ini. Karena memang ini perlu pendalaman dan tentunya harus didasari pada bukti ilmiah, sehingga hasilnya sahih dan memiliki dasar yang jelas," kata Embiyarman.
DLHK Riau, kata Embiyarman mewanti-wanti semua pihak, termasuk pelaku industri agar tidak secara sengaja ataupun tidak sengaja bermain-main dengan limbah. Seluruh fasilitas limbah harus dipastikan dalam kondisi yang memenuhi ketentuan yang ada.
"Sudah sangat jelas aturan hukum soal pengelolaan limbah. Kami tak henti-hentinya terus mengingatkan pelaku industri agar tak melakukan tindakan pelanggaran hukum lingkungan," jelasnya.
Diwartakan sebelumnya, ribuan ikan mati di sepanjang Sungai Siak tepatnya di Kampung Tualang dan Kampung Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau. Kejadian itu terjadi sejak Rabu (19/7/2023) lalu
Bangkai-bangkai ikan dan udang menumpuk dan mengumpul di pinggiran sungai. Secara kasat mata, saat ini kondisi air Sungai Sia berbuih dan berbau tidak sedap.
Hal ini memberi petunjuk dugaan pencemaran sungai berasal dari limbah perusahaan. Pasalnya fenomena ini bukan terjadi pertama kali namun tahun lalu juga terjadi hal yang sama.
Saat ini masih ditemukan beberapa ekor ikan mati yang mengapung di Sungai Siak berada tidak jauh dari dermaga Fery penyeberangan Perawang.
Pihak DLH Kabupaten Siak dilaporkan telah mengambil air Sungai Siak di sekitar lokasi ikan mati bersama masyarakat setempat. (*)