175 Pengaduan Masuk ke OJK Perwakilan Riau, Didominasi Kasus Perbankan
SABANGMERAUKLE NEWS, Riau - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau menerima sebanyak 175 pengaduan perbankan dan pasar modal untuk minta bank awal tahun hingga Juli 2023.
Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Riau mencatat 175 pengaduan itu disampaikan masyarakat baik secara online maupun langsung.
"Pengaduan tersebut telah tercatat di dalam Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK)," kata Kepala OJK Provinsi Riau, Muhamad Lutfi di Pekanbaru, Kamis.
Menurutnya, dari jumlah tersebut, sebanyak 143 pengaduan berstatus ditutup/selesai, 5 sengketa masuk ke dalam LAPS Sektor Jasa Keuangan (SJK), dan 27 pengaduan dalam penanganan PUJK dan konsumen.
"Dari pengaduan tersebut, sebanyak 89 pengaduan merupakan pengaduan sektor Perbankan, 84 pengaduan lainnya merupakan pengaduan sektor IKNB, dan sisanya merupakan layanan sektor Pasar Modal," terangnya.
Terkait hal itu sebut dia, sejak Januari hingga 30 Juni 2023, OJK Riau telah melaksanakan 22 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 2.164 orang peserta di wilayah Provinsi Riau.
Di sisi lain, OJK Provinsi Riau terus mendorong peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sebagai forum koordinasi akselerasi perluasan akses keuangan regional untuk menunjang pemerataan literasi dan inklusi keuangan nasional.
Sampai dengan 31 Mei 2023 telah terbentuk 1 TPAKD tingkat Provinsi Riau dan 12 TPAKD tingkat kabupaten/kota (100 persen dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau).
Adapun program-program unggulan yang diusung oleh TPAKD di Provinsi Riau antara lain Optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR), Desa Inklusi Keuangan, Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), dan Asuransi Usaha Tani Padi/Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTP/AUTS).
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan Triwulan II 2023 telah terealisasi sebesar 24,87 persen atau sejumlah 42.673 debitur di mana target Program KUR itu sendiri memiliki target sebanyak 171.585 debitur yang mengakses KUR.
Program Desa Inklusi Keuangan, TPAKD kabupaten/kota telah menunjuk satu desa di wilayah masing-masing sebagai Desa Inklusi Keuangan.
Program Desa Inklusi Keuangan menargetkan bahwa setidaknya 80 persen dari seluruh jumlah penduduk telah mengakses keuangan ataupun pembiayaan dari Lembaga Formal.
Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), memiliki target yaitu seluruh pelajar dari pelajar setingkat Sekolah Dasar hingga pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas harus memiliki rekening tabungan di Perbankan.
Sampai dengan Juni 2023 tercatat terealisasikan sebesar 67,5 persen atau sebanyak 1.057.678 pelajar yang telah memiliki tabungan. Hal ini menunjukkan pencapaian realisasi yang cukup baik.
Program Optimalisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), dengan target pencapaian yaitu seluas 15.000 hektar untuk program AUTP dan sebanyak 5.000 ekor sapi untuk program AUTS.
Diharapkan, ke depannya program ini dapat membantu para petani dan peternak di Provinsi Riau. (*)