Gawat! 10 Persen Anak Indonesia Kecanduan Rokok, Ini Respon Kementerian Kesehatan
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Jumlah perokok anak dan remaja di Indonesia termasuk tinggi. Kementerian Kesehatan RI menyoroti angka perokok anak dan remaja yang bisa terus meningkat apabila tidak ada intervensi khusus.
"3 dari 4 orang mulai merokok dari usia kurang dari 20 tahun. Saat ini perokok anak mencapai 10 persen, artinya 1 dari 10 anak di Indonesia merokok," ucap Wakil Menteri Kesehatan, dr Dante Saksono Harbuwono, SpPD dalam acara Peringatan Hari Saka Bakti Husada, Senin (17/7/2023).
"Jika tidak dikurangi atau dicegah, kalau kita diamkan nanti tahun 2030 akan 16 persen anak-anak di bawah 18 tahun sudah mulai merokok," sambungnya.
Beberapa waktu lalu, data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen remaja laki-laki dan perempuan dengan usia 15-19 tahun pertama kali merokok pada usia di bawah 15 tahun.
"Kapan sih pertama kali remaja merokok? Dalam penelitian di 2017 remaja yang kurang dari 15 tahun remaja perempuan sekitar 55,5 persen sudah merokok dan laki-laki lebih besar lagi sebanyak 57,4 persen," kata Sekretaris Satgas Remaja IDAI dr Angga Wirahmadi, SpA(K) dalam kesempatan berbeda.
Tingginya tingkat perokok di usia belia dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah rentannya usia remaja dari perilaku berbahaya, impulsif, atau eksistensi diri dari lingkungan pertemanan.
Tidak hanya itu saja, banyak remaja juga merasa tidak memiliki dampak kesehatan apapun ketika mulai mencoba rokok.
"Ketika ditantang oleh temannya sebaiknya untuk merokok, mereka merasa tertantang untuk membuktikan diri. Kemudian, remaja pun sering meremehkan bahaya merokok," ujar dr Angga.
"Mereka juga merasa percaya diri yang berlebihan dengan kesehatan dirinya, karena banyak remaja yang mengatakan bahwa saya merokok sudah setahun baik-baik saja," pungkasnya. (*)