KM Jelatik Luncurkan Armada Baru, Kapal Kayu Legendaris Sejuta Kenangan Bagi Warga Kepulauan Meranti
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kapal Motor (KM) Jelatik kini memiliki tambahan armada baru. Peluncuran kapal baru yang diberi nama KM Jelatik Ekspres 2 berlangsung di Pelabuhan PT Pelindo Selatpanjang, Senin (10/7/2023) siang.
Dengan diluncurkannya kapal ini, jumlah armada kapal kayu yang menjadi ikon transportasi rute Selatpanjang- Pekanbaru kini bertambah menjadi dua unit.
Kapal baru ini akan menambah jumlah pelayaran KM Jelatik sebanyak tiga kali pulang dan pergi dalam sepekan.
Pengurus KM Jelatik Ekspres, Syamsir Alam menuturkan kapal terbaru ini memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan kapal sebelumnya, yakni bisa memuat penumpang sebanyak 184 orang.
Bodi kapal dibangun di galangan Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur. Sementara rumah kapal dibuat di Selatpanjang.
Kapal KM Jelatik terbaru ini memiliki kekuatan mesin 850 PK dan dengan kecepatan mencapai 17 knot.
"Tapi kami tidak bisa laju karena melewati sungai. Jika digas terus bisa tiba di Pekanbaru pukul dua dinihari," ungkapnya.
Peresmian kapal baru ini ditandai dengan acara kenduri makan di atas kapal dan doa bersama jemaah Masjid Al Falah Selatpanjang. Selain itu juga ada pemberian sumbangan manajemen kapal kepada lima pengurus masjid dan musala.
Adapun tamu yang diundang di antaranya KSOP Selatpanjang, Pelindo, Balai Karantina, pihak agen dan para butuh yang tergabung kedalam FPSTI. Selanjutnya kapal berbobot 245 gross ton itu akan memulai pelayaran perdananya pada Rabu (13/7/2023) mendatang.
Syamsir menjelaskan, tradisi kenduri dan doa dengan mengundang jemaah datang saat peluncuran kapal Jelatik sudah dilakukan sejak dulu. Hal itu dilakukan agar usaha pelayaran mendatangkan berkah.
"Kita buat acara kenduri dan mendoakan agar kapal ini membawa berkah, meskipun yang punya adalah orang beragama Budha. Nantinya mungkin akan digelar juga acara menurut budaya dan agama mereka sendiri," ucapnya.
Kapal Legendaris Menyimpan Kenangan
KM Jelatik adalah kapal favorit perantau asal Selatpanjang yang ingin mudik ke kampung halaman. Disebut sebagai kapal legendaris, KM Jelatik Ekspres tak kalah dalam persaingan bisnis, meski terjadi pasang surut dalam perjalanannya.
Bertahun-tahun, sejak pertama kali diluncurkan sekitar tahun 1986, masyarakat asli Selatpanjang, Kepulauan Meranti menggunakan KM Jelatik sebagai sarana transportasi, sebelum berkembangnya pelabuhan Tanjung Buton sebagai hub dan alternatif transportasi darat dari wilayah pesisir dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat.
Menurut Aki, sang owner kapal, nama Jelatik diberikan oleh petugas syahbandar di Tanjung Samak bernama Abu Samah. Namun ia sendiri tidak tahu frase Jelatik secara etimologi diambil dari kata apa.
Setelah 11 edisi kapal kayu ini, dari KM Jelatik Express 1 sampai dengan KM Jelatik Express 8, dari tahun ke tahun bahtera kayu ini telah melayari perairan pesisir timur Provinsi Riau nyaris 4 dasawarsa lamanya. Hingga saat ini, KM Jelatik masih mengabdi melayani masyarakat Kepulauan Meranti.
Pelayan Sejarah Mobilitas Manusia
Bukan karena KM Jelatik menjadi sarana angkutan satu-satunya, tapi harga tiketnya yang terjangkau menjadikan kapal itu sebagai pilihan bagi banyak orang.
Tidak saja mengantarkan orang maupun barang, KM Jelatik juga berperan menjadi pelayan sejarah lalu lintas manusia yang selalu setia hingga kini.
Menurut Aki, pihaknya terus bertahan di tengah gempuran transportasi laut yang kian modern. Hal tersebut didasari oleh panggilan membantu masyarakat ekonominya bawah dengan ongkos relatif murah.
Selain itu juga menolong para pedagang membawa barang dalam jumlah banyak.
"Kami juga tidak memungut ongkos untuk anak-anak dan barang tentengan penumpang. Begitu juga jika ada warga yang tidak ada uang namun ingin berangkat, tetap kami bantu," ungkap pria yang akrab disapa Atah Syam ini.
KM Jelatik merupakan kapal kayu yang selintas terlihat seperti rumah burung bertingkat-tingkat. Ia telah membawa sejuta kenangan bagi warga Kepulauan Meranti.
Tak terkira banyaknya kenangan yang berserakan di sepanjang riak gelombang ditimbulkan kipas kapal kayu ini.
Bagian Tubuh Kepulaan Meranti
Kapal Jelatik tak lekang tergerus zaman. Ia mampu bertahan di tengah modernisasi sarana angkutan perairan yang kian canggih di abad ini. Inilah yang menjadikannya tetap mendapatkan tempat khusus dan tersendiri dalam hati banyak orang Meranti.
"Kapal Jelatik sudah menjadi bagian dari tubuh Kepulauan Meranti. Jelatik memang berjasa bagi keluarga kami dan saya salah satunya yang menikmatinya sampai hingga saat ini. Tidak terkira berapa banyak kenangan yang kami lalui. Entah sudah berapa nasi bungkus yang dibekali emak saya habis sembari menikmati elusan angin laut dan belaian embun yang dialirkan dari hutan dan rawa yang menghampar di kuala Sungai Siak," kata Irvan Nasir mengingat kenangannya.
Ia menyebut, KM Jelatik adalah kapal kayu legendaris masyarakat Kepulauan Meranti.
"Entah sudah berapa banyak KM Jelatik menghantarkan orang-orang asal Selatpanjang dan sekitarnya menuju pusat peradaban yang bernama universitas di serata negeri ini. Sehingga banyak di antara diaspora asal Selatpanjang dan sekitarnya menjadi manusia-manusia cerdas dan bermartabat dalam berbagai strata dan medan pengabdian," ungkapnya. (R-01)