Lapas Selatpanjang Over Kapasitas Hampir 400 Persen, Didominasi Narapidana Narkoba
SabangMerauke News, Selatpanjang - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selatpanjang sampai saat ini masih bertahan dengan kelebihan (over kapasitas) tahanan dari daya tampung sebanyak 86 orang.
Menurut data yang diterima ANTARA, hingga saat ini jumlah warga binaan yang menghuni di Lapas Selatpanjang sebanyak 305 orang.
Dari total keseluruhan itu, 70 persennya merupakan tahanan kasus narkoba. Selebihnya kasus pencurian, perlindungan anak, kesusilaan, dan illegal logging.
"70 persennya perkara (kasus) narkoba. Kalau angka detailnya berjumlah 223 orang," kata Kepala Lapas Kelas IIB Selatpanjang Khairul Bahri Siregar, Rabu.
Ia mengungkapkan, kondisi over kapasitas yang terjadi di Lapas Selatpanjang tidak akan mampu menampung narapidana yang nantinya terus bertambah. Bahkan terdapat ruangan yang diisi sampai 20 orang, yang semuanya tahanan narkoba.
"Untuk itu, memang perlu penambahan ruangan tahanan baru dengan daya tampung yang lebih. Ini juga sudah dibicarakan bersama Pemda. Mereka telah menyediakan lahan di Desa Gogok seluas 4,2 hektare untuk dibangun ruangan tahanan baru," sebut Bahri.
Meski lahan sudah disiapkan, kata Bahri, pihaknya hanya menunggu anggaran dari Kementerian terkait untuk pembangun fasilitas itu. Namun sejak 2019 hingga saat ini, anggaran yang diminta belum terealisasi ke pihak Lapas Selatpanjang.
"Sampai sekarang ini, anggaran tersebut belum turun ke kita. Padahal terus kita ajukan dari 2019, 2020, dan sampai tahun ini. Kita berharap mudah-mudahan rencana itu bisa terealisasi dengan segera," aku dia.
Di sisi lain, Kepala Lapas Selatpanjang itu juga terus melakukan upaya menjaga keamanan di dalam lapas, meskipun sudah over kapasitas. Pihaknya rutin melakukan razia kamar warga binaan sesuai perintah Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Kanwil Riau.
Terutama hal itu untuk mengantisipasi adanya peredaran narkoba dan gangguan keamanan lainnya. Pelaksanaannya dilakukan petugas, mengedepankan dengan cara yang humanis.
"Sejauh ini tidak ada benda yang paling diantisipasi dalam razia tersebut seperti narkoba dan alat komunikasi. Bahkan pelaksanaan razia dadakan itu berjalan dengan lancar dan tidak menemukan kendala," katanya.
Bahri menuturkan agenda rutin ini akan dilaksanakan selama satu kali dalam sepekan atau empat kali dalam sebulan. Ia mengakui meski sudah beberapa kali dilakukan, sejauh ini kondisi Lapas Selatpanjang tetap relatif aman dan kondusif.
"Kita berharap dengan adanya agenda rutin ini keamanan dan ketertiban di dalam lapas tetap terjaga," pungkasnya. (*)