Tanpa Gas Detektor, Dinas LHK Riau Sebar Personil Selidiki Sumber Aroma Tak Sedap yang Mendadak Menerpa Pekanbaru
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau terus menelisik sumber dan penyebab munculnya secara mendadak aroma tak sedap di sejumlah wilayah Kota Pekanbaru sejak Jumat (7/7/2023). Meski mengalami hambatan tidak adanya alat pendeteksi gas (gas detector), namun DLHK terus melakukan pelacakan.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan Hidup dan Kehutanan DLHK Riau, Embiyarman mengakui, ketiadaan alat gas detector menyebabkan jenis polutan tersebut sulit diidentifikasi. Peralatan tersebut hanya dimiliki sedikit perusahaan besar di Riau.
Namun, pihaknya tak menyerah dengan ketiadaan alat tersebut. Saat ini, personil DLHK tetap bekerja di lapangan mengidentifikasi munculnya aroma menyerupai amoniak tersebut.
"Personil kita tetap di lapangan. Mereka mengidentifikasi titik-titik lokasi yang disinyalir muncul aroma tersebut," kata Embiyarman, Minggu (9/7/2023).
Ia menerangkan, dengan telah diterjunkan personil lapangan, kondisi sejak kemarin malam dan hari ini telah kembali normal. Aroma tak sedap tidak lagi tercium oleh masyarakat.
"Keberadaan personil di lapangan untuk memastikan arah kedatangan sumber bau. Sehingga bagi perusahaan ini menjadi semacam bentuk pengawasan tak langsung agar mereka berjaga-jaga," katanya.
Ia menjelaskan, DLHK Riau telah mengeluarkan himbauan kepada seluruh perusahaan penghasil emisi dan limbah untuk mengecek fasilitas perusahaan.
"Sebelum kita turun mengecek, mereka (perusahaan) telah kita minta lakukan pengecekan fasilitas limbah maupun penghasil emisi. Harus dipastikan tidak terjadi kebocoran dan kerusakan yang mencemarkan lingkungan," tegas Embiyarman.
Arah Angin
DLHK Riau juga telah mengajukan permintaan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengetahui arah angin yang terjadi dalam tiga hari terakhir. Hal tersebut guna memberikan petunjuk sumber aroma tak sedap yang telah mengganggu masyarakat.
"Kita akan minta dari BMKG data-data penting, khususnya arah angin. Sehingga kita bisa mengetahui sumber kedatangan angin yang mengantarkan aroma tersebut," jelas Embiyarman.
Lebih lanjut ia mengingatkan perusahaan-perusahaan penghasil emisi dan limbah agar benar-benar memastikan fasilitas yang dimiliki berfungsi baik.
"Sudah kita minta agar dilakukan pemeriksaan terhadap fasilitas penghasil emisi dan limbah. Perusahaan diminta ikut bertanggung jawab," tegasnya.
Sejauh ini, DLHK Riau belum bisa memastikan sumber dan jenis aroma tak sedap yang menerpa sejumlah wilayah di Pekanbaru. Meski demikian, saat ini aroma tak sedap tak muncul lagi.
"Meski kondisi sudah mulai normal, bau tak tercium lagi, tapi kita akan terus melanjutkan pelacakan dan identifikasi. Kejadian ini harus menjadi pembelajaran dan kita tak akan abai," jelasnya.
Diwartakan sebelumnya, kemunculan aroma mirip gas elpiji mengagetkan sejumlah warga Pekanbaru. Bau yang menyengat itu mendadak muncul di sejumlah wilayah di Pekanbaru sejak Jumat (7/7/2023) malam kemarin.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau pun langsung menerjunkan tim ke lapangan menelisik sumber bau tersebut. Merespon informasi yang berkembang, tim DLHK lantas menyusuri daerah sekitar kemunculan aroma tak biasa itu.
"Tim sudah kita turunkan sejak pagi tadi. Sampai sekarang tim masih bekerja untuk menyelidiki sumber dan asal bau tersebut. Tim Pengawas Lingkungan Hidup Daerah sedang bekerja," kata Kepala Dinas LHK Riau, Mamun Murod, Sabtu (8/7/2023).
DLHK Riau sudah menjalin kontak dengan Perusahaam Gas Negara (PGN) di Pekanbaru untuk memastikan seluruh instalasi gas milik perusahaan BUMN tersebut. Tim juga telah berkoordinasi dengan Pemko Pekanbaru untuk mendapatkan informasi tentang adanya gangguan dugaan pencemaran udara akibat aroma tersebut.
"Pihak-pihak yang terkait kita koordinasikan. Sampai malam ini tim masih bekerja, karena kemunculan aroma tersebut pada malam hari," katanya.
Sebelumnya masyarakat Kota Pekanbaru dan sekitarnya dibuat heboh dengan bau tak sedap sejak beberapa malam terakhir. Belum diketahui dari mana sumber bau misterius yang sekilas mirip amonia dan bau gas LPG bocor.
Kemunculan bau cukup menyengat tercium warga di daerah Pasar Bawah, Jalan Riau dan Jalan Hang Tuah. Bau menyengat juga tercium sangat kuat di daerah Jalan Soekarno Hatta dan sekitarnya. Bahkan, bau menyengat bikin sesak napas masyarakat sekitar.
"Baunya seperti macam gas bocor di luar rumah," kata seorang warga di Jalan Soekarno Hatta, Jumat malam kemarin.
Di daerah Tuah Madani hingga Bina Widya tercium bau yang sama. Bau menyengat terasa sejak siang tadi hingga malam ini.
"Bau sejak tadi siang sampai di malam ini. Mirip gas bocor, menyengat," timpal warga lain, Harianto yang tinggal di Tuah Madani. (*)