Ini Daftar Usulan Dinas PUPR Kepulauan Meranti untuk Proyek DAK 2024
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kepulauan Meranti mengikuti kegiatan Penajaman Usulan DAK Bidang Jalan tahun anggaran 2024 gelombang kedua yang diadakan oleh Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah (PFID) Kementerian PUPR pada 3-7 Juli 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan di Provinsi Banten selama lima hari berturut-turut itu sangat diperlukan, sehubungan akan dibukanya fase pengusulan DAK Fisik infrastruktur PUPR pada aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (Krisna) Bappenas.
Begitu juga dengan menyepakati koridor dan ruas jalan yang diusulkan sesuai dengan lokasi Khusus (Lokus) prioritas dan kriteria teknis DAK fisik infrastruktur PUPR bidang jalan hingga efektivitas program, agar DAK tersebut benar-benar efektif dalam pembangunan daerah.
Plt Kepala PUPR Kepulauan Meranti Rahmat Kurnia menyatakan Bidang Bina Marga mengusulkan penanganan jalan kabupaten pada 3 jenis DAK yang telah ditetapkan oleh Bappenas yaitu DAK Mendukung Peningkatan Konektivitas (Non Tematik), DAK Tematik Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi di Daerah Afirmasi dan DAK Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP).
Untuk rencana penanganan jalan, PFID Kementerian PUPR mengacu pada data teknis jalan kabupaten yang sudah diverifikasi oleh Kementerian PUPR pada aplikasi SIPDJD. Selain itu, PFID Kementerian PUPR juga melihat foto dokumentasi kondisi ruas jalan yang diusulkan dan melihat lokasinya pada peta jalan kabupaten.
Rahmat juga sempat berdiskusi intens dengan Kepala Bidang Pelaksanaan DAK Jalan dan Jembatan, Sari Satria Dwipajana MT untuk membahas berbagai hal yang bersifat teknis.
Mulai dari membahas tentang koridor dan ruas prioritas penanganan DAK fisik bidang jalan sampai dengan mendiskusikan jenis material jalan yang akan digunakan.
Setelah usulan DAK diterima oleh PFID selanjutnya dibuat berita acara kesepakatan bersama antara Dinas PUPR Kepulauan Meranti dengan PFID Kementerian PUPR.
Rahmat mengatakan usulan DAK untuk tahun 2024 sudah diverifikasi oleh PFID, semua data yang diminta sudah siapkan sebelumnya sehingga bisa diselesaikan tepat waktu.
"Alhamdulillah kita bisa menyelesaikan tahap awal yakni verifikasi usulan DAK bidang jalan untuk dibangun tahun 2024 mendatang. Masih banyak tahapan yang akan dilalui hingga Oktober mendatang, mulai dari bedah desain hingga menginput usulan ke aplikasi Krisna," kata Rahmat Kurnia.
Dirincikan, untuk DAK Mendukung Peningkatan Konektivitas (Non Tematik) yang diusulkan meliputi Koridor Pelabuhan Regional Tanjung Samak dan Pelabuhan Repan yang terdiri dari ruas Jalan Tanjung Samak - Repan dengan jenis penanganan fungsional kondisi baik sepanjang 7.90 kilometer dan jenis penanganan efektif dengan kondisi rusak berat 5,73 kilometer dan rusak ringan 18,22 kilometer dan total sepanjang 31,85 kilometer sementara volume penanganan 28,35 kilometer.
Sementara itu ruas jalan Tanjung Samak- Tanjung Kedabu dengan jenis penanganan rekonstruksi jalan sedang sepanjang 14, 81 kilometer dan dengan volume penanganan sepanjang 46 kilometer.
Untuk DAK Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) terdiri dari dua koridor Pemerintahan Kecamatan Tebingtinggi Barat dan Pulau Merbau.
Di Kecamatan Tebingtinggi Barat meliputi ruas jalan Gogok- Tenan dengan jenis penanganan peningkatan rekonstruksi jalan fungsional dengan kondisi sedang sepanjang 7,40 kilometer dan penanganan efektif dengan kondisi rusak ringan sepanjang 0,60 kilometer dan total penanganan yakni 8 kilometer.
Untuk Kecamatan Pulau Merbau dengan ruas Jalan Semukut- Kuala Merbau dengan penanganan rekonstruksi jalan fungsional sedang sepanjang 18 kilometer dan efektif rusak ringan 9 kilometer serta rusak berat 2,40 kilometer dan total volume penanganan 29,4 kilometer.
Sedangkan DAK Tematik Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi di Daerah Afirmasi ada koridor pemerintahan Kecamatan Tebingtinggi Barat dengan ruas Jalan Alai Mekong dengan jenis penanganan rekonstruksi jalan fungsional keadaan baik sepanjang 4,60 kilometer, sedang 1,00 kilometer. Sementara untuk jenis penanganan efektif dengan rusak ringan sepanjang 2,40 kilometer dengan total volume sepanjang 8 kilometer
Untuk koridor pemerintahan Kecamatan Tebingtinggi Timur dan Kawasan Sentra Sagu dengan ruas Jalan Lukun- Sungai Tohor dengan jenis penanganan efektif rusak ringan sepanjang 30,60 kilometer.
Pria yang akrab disapa Aang itu menambahkan, dalam usulan itu Kepulauan Meranti mendapatkan prioritas khusus, dari usulan lima jenis DAK, kabupaten termuda di Riau itu mendapatkan tiga jenis usulan.
"Usulan DAK bidang jalan yang terdiri dari 5 tema, untuk Kepulauan Meranti dibuka sebanyak 3 tema. Tidak semua daerah bisa membuka tema itu, di tempat lain ada yang cuma dapat satu tema bahkan ada yang tak dapat sama sekali. Jadi kita patut bangga dengan pencapaian ini dan berterima kasih kepada pemerintah pusat," ujar Aang.
Dari tiga tema yang diajukan, kata Aang pihaknya optimis jika semuanya diakomodir mengingat semuanya merupakan skala prioritas.
"Kita optimis jika semua usulan itu bisa diakomodir mengingat semuanya merupakan prioritas untuk dibangun. Untuk teknis pengerjaan juga sudah kami sampaikan apakah nanti jalannya dibangun hotmix atau rigid beton, karena tidak semua kecamatan mempunyai dukungan Asphalt Mixing Plant, alhamdulillah mereka juga memberikan pilihan terhadap keduanya, jangan sampai pula nanti uang diberikan tapi kita tidak bisa membangun," pungkasnya. (R-01)