Festival Bakar Tongkang di Rohil, Dua Tiang Layar Kapal Jatuh ke Arah Laut
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dua tiang kapal jatuh ke arah laut dalam perayaan Festival Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Selasa (4/7/2023). Dalam tradisi yang berkembang di kalangan masyarakat Tionghoa setempat, arah jatuhnya tiang kapal itu menjadi pertanda sumber rejeki dan keberuntungan bisnis tahun ini cenderung lebih berasal dari laut (perairan).
Prosesi pembakaran replika tongkang raksasa tersebut diawali naiknya sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat Tionghoa ke atas kapal sekitar pukul 5 sore tadi. Api kemudian melahap habis kapal tongkang sekitar 30 menit kemudian.
Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong mengklaim terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dalam Bakar Tongkang tahun ini. Setelah 3 tahun tak digelar secara akbar akibat pandemi Covid-19, tahun ini Bakar Tongkang berlangsung meriah.
Festival Bakar Tongkang telah masuk dalam kalender wisata nasional di Provinsi Riau. Ritual budaya yang sudah berlangsung ratusan tahun ini merupakan warisan leluhur masyarakat Tionghoa di kabupaten berjuluk Negeri Seribu Kubah ini.
Bakar Tongkang atau dikenal dengan perayaan ulang tahun Dewi Ki Hu Ong Ya. Sosok dewi ini diyakini sebagai pelindung yang menyertai keberangkatan kapal tongkang dari daratan China, hingga berhasil berlabuh di muara Sungai Rokan dua abad silam.
Ritual pembakaran tongkang sebagai tradisi mengenang komitmen para leluhur masyarakat Tionghoa untuk tidak kembali lagi ke negeri asal nenek moyang mereka, karena diyakini telah mendapat tempat baru untuk hidup lebih layak.
Wilayah Bagansiapiapi dulunya dikenal sebagai salah satu daerah penghasil ikan terbesar di dunia. Namun, saat ini titel itu telah sirna tinggal jejak sejarah belaka.
"Festival Bakar Tongkang ini sudah mendunia. Ini merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh Pemkab Rohil. Ritual ini setiap tahunnya membuat Kota Bagansiapiapi dipenuhi lautan manusia," kata Bupati Afrizal.
Ia menyebut pelaksanaan Festival Bakar Tongkang tiap tahunnya terlaksana berkat kekompakan masyarakat etnis Tionghoa dan seluruh unsur pemerintahan. Termasuk andil dari pengusaha sukses asal Rohil, Sugianto yang populer disebut Raja Baut.
Afrizal menjelaskan acara Bakar Tongkang telah berhasil menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kehadiran wisatawan yang didominasi dari etnis Tionghoa telah memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, terutama di sektor perhotelan yang kini penuh sesak.
"Ini sungguh luar biasa!," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Riau, Syamsuar, menyampaikan bahwa acara Bakar Tongkang sempat tertunda karena pandemi yang melanda dunia. Namun, kini, acara ini telah kembali menggelora dan memukau banyak orang.
Syamsuar berharap Bakar Tongkang akan mendorong kembali pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat.
"Saat ini, ekonomi kreatif telah menjadi gerakan nasional. Dengan adanya acara Bakar Tongkang, kita berharap dapat melahirkan pelaku-pelaku ekonomi baru," ujarnya penuh harapan.
Ia pun melihat dengan penuh kagum bahwa Kelenteng Ing Hok King di Bagansiapiapi telah menjadi cagar budaya nasional yang mempesona.
Sementara itu, Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Arteria Dahlan mengatakan, Festival Bakar Tongkang menjadi event unik di dunia. Ia meminta agar kelestariannya terus dijaga secara berkelanjutan. (R-02)