Jokowi Minta Menteri Termuda Dito Ariotedjo Hadiri Pemeriksaan Kejagung di Kasus Korupsi BTS Kemenkominfo
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kejaksaan Agung menjadwalkan pemeriksaan terdap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo dalam kasus korupsi BTS di Kementerian Kominfo, Senin (3/7/2023). Presiden Jokowi meminta Dito untuk hadir dalam pemeriksaan tersebut.
"Kalau yang dipanggil baik dari KPK, baik dari kejaksaan ya hormati proses hukum itu. Datang dan berikan penjelasan, berikan klarifikasi," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (3/7/2023).
Jokowi menegaskan menghormati proses hukum yang tengah berjalan di Kejagung.
"Hormati semua proses hukum," kata Jokowi.
Menpora Dito Ariotedjo sebelumnya telah melapor ke Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno atas pemanggilan dirinya oleh Kejagung. Ia mengkhawatirkan kabar soal pemanggilan dirinya bisa mengganggu isu nasional.
"Tadi saya hanya melaporkan ke Pak Mensesneg akan hadir di kejaksaan. Karena takutnya kan wartawan kan ramai ya, takutnya bisa mengganggu isu-isu nasional," kata Dito.
Meski demikian, Dito membantah tudingan dirinya menerima uang terkait kasus korupsi BTS yang menyeret eks Menkominfo Johnny G Plate.
"Saya kan hari ini hanya membaca apa yang dituding yang ada di suatu media. Karena saya sama sekali tidak pernah ketemu, tidak pernah mengenal, apalagi menerima. Makanya saya apa juga senang bisa datang ke kejaksaan," ujarnya.
Politikus muda Golkar itu juga menjelaskan mengapa dirinya belum bisa hadir ke Kejagung pada waktu sebelumnya. Ketidakhadiran sebelumnya disebabkan jadwal kegiatan dan libur nasional.
"Karena minggu lalu kan saya waktu itu dari Berlin kan jadi belum sempat dan langsung long weekend cuti nasional. Jadi hari ini lah forum resmi dan momentum yang sangat baik buat semuanya," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo alias Dito Ariotedjo merespon santai soal pemanggilan dirinya oleh Tim Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Senin (3/7/2023) besok. Menteri termuda di kabinet pemerintahan Jokowi ini diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek BTS BAKTI Kementerian Kominfo dengan kerugian negara mencapai Rp 8 triliun lebih.
"Jadi kami hadapi. Untuk lebih detailnya bisa beli majalah dan korannya atau nanti tunggu undangan dari saya. Nanti ada sesi khusus untuk kawan-kawan wartawan," ucap Dito Ariotedjo, Minggu (2/7/2023).
Dito diwawancarai media usai menghadiri LPS Monas Half Marathon 2023 di Stadion Istora, Jakarta.
"Ini kan sesi (acara) marathon. Nanti ada sesi khusus soal itu. Biar lebih fokus," kata politisi muda Partai Golkar ini.
Menurutnya, pemanggilan tersebut merupakan sebuah tantangan bagi politisi muda yang harus dihadapi.
"Ini adalah pelajaran dan pengalaman yang berharga sebagai politisi muda. Khususnya ini yang kita hadapi sebagai politisi jadi harus siap menghadapi segala tantangan," kata Dito.
Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Febrie Adriansyah membenarkan rencana pemeriksaan terhadap Dito tersebut.
“Benar. Senin (3/7/2023) diperiksa,” kata Febrie dalam keterangannya, Minggu (2/7/2023).
Pemeriksaan terhadap Dito berkaitan dengan penyidikan kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam proyek pembangunan serta penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) 2020-2022.
Febrie mengatakan, tim penyidik akan memeriksa Dito sebagai saksi terkait kasus yang membuat keuangan negara merugi Rp 8,03 triliun tersebut. Namun Febrie belum bersedia membeberkan materi pemeriksaan terhadap menteri termuda dalam Kabinet Jokowi-Maruf tersebut.
Disebut Terima Aliran Uang
Nama Dito Ariotedjo disebut dalam perkara yang sudah mendudukkan Menteri Kominfo Johnny G Plate sebagai terdakwa. Bahkan namanya terseret dalam dugaan aliran uang proyek bersumber dari terdakwa Irwan Hermawan (IH).
Irwan adalah Komisaris di PT Solitech Media Synergi. Dalam kasus tersebut, Irwan akan didakwa dalam persidangan perdana pada Selasa (4/7/2023) mendatang.
Terungkap dalam dakwaan para terdakwa yang sudah dibacakan saat persidangan, Selasa (27/6/2023), termasuk dalam dakwaan terdakwa eks Menkominfo Johnny Gerard Plate (JG), Irwan memperkaya diri sendiri senilai Rp 119 miliar.
Irwan disebut-sebut memberikan pengakuan dari sebagian keuntungan ilegal yang didapatnya itu ke Dito senilai Rp 27 miliar. Penyerahan duit itu dilakukan Irwan pada November-Desember 2022. Saat itu Dito belum menjabat sebagai menpora. Melainkan masih sebagai staf khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga selaku Ketua Umum Partai Golkar.
Dito, putera dari mantan Dirut PT Antam itu juga adalah politikus Partai Golkar dari kalangan anak-anak muda. Irwan diduga memberikan uang Rp 27 miliar kepada Dito. Namun tidak diketahui secara pasti tujuan dugaan pemberian uang tersebut.
Terkait pemberian uang ke Dito tersebut, Maqdir Ismail selaku pengacara Irwan Hermawan Maqdir Ismail menerangkan, pengakuan kliennya tak menyebut segamblang itu.
“Dalam keterangan Irwan sebagai tersangka (terdakwa) tidak sejelas itu,” ujar Maqdir.
Tetapi, kliennya, kata Maqdir menjelaskan, juga diperiksa penyidik sebagai saksi untuk tersangka lain dalam kasus korupsi BTS 4G BAKTI. Dari berita acara pemeriksaan (BAP) Irwan sebagai saksi itulah, kata Maqdir, kliennya menjelaskan memperoleh setotal Rp 243 miliar dari 7 sumber setoran berbeda-beda terkait pembanguan BTS 4G BAKTI.
Dari Rp 243 miliar yang diterima Irwan tersebut, disebarkan ke 11 pihak penerima. Dari sebelas pihak penerima tersebut, sebesar Rp 27 miliar diberikan kepada nama Dito Ariotedjo.
“Bahwa dapat saya jelaskan terhadap penerimaan dan pengeluaran uang yang bersumber dari kegiatan pembangunan BTS 4G BAKTI tahun 2020 sampai dengan tahun 2022, adalah atas arahan dari saudara Anang Latif selaku Direktur Utama BAKTI,” begitu kata Irwan dalam pengakuannya di BAP sebagai saksi.
Sejauh ini Dito Ariotedjo mengklarifikasi dugaan penerimaan uang tersebut.
Mantan Ketum AMPI
Menpora Dito dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/4/2023). Pria bernama lengkap Ario Bimo Nandito Ariotedjo itu jadi menteri termuda saat ini di kabinet jilid 2 pemerintahan Presiden Jokowi.
Dilansir dari situs resmi Kemenpora, Dito lahir pada 25 September 1990, kini berusia menanjak 33 tahun. Dia pernah jadi Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) periode 2017-2022.
Menpora Dito mengambil alih menteri termuda dalam kabinet Indonesia Maju, yang sebelumnya disandang Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim. Saat itu, Menteri Nadiem berusia 35 tahun.
Menpora Dito juga pernah tercatat meraih predikat 30 Under 30 oleh Forbes Indonesia pada 2020. Predikat itu diraih atas gerakan AMPI yang dipimpinnya saat itu.
Disamping itu, Menpora Dito juga pernah menjadi Chef de Mission kontingen Indonesia ke Youth Olympic 2018 Argentina dan menjadi pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) DKI Jakarta.
Kemudian, Menpora Dito pada 2021 lalu bekerja sama dengan Raffi Ahmad membentuk RANS Sport. Ia juga menjabat sebagai Chairman RANS Nusantara FC dan bagian dari RANS PIK Basketball. (*)