Keren! 6 Bulan Jabat Kapolda Kepri, Irjen Tabana Bangun Luncurkan Buku Pembinaan Kamtibmas dalam Bingkai Nilai Budaya dan Kebhinekaan
SABANGMERAUKE NEWS, Kepri - Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) Irjen Pol Tabana Bangun meluncurkan sebuah karya buku bertepatan dengan Hari Bhayangkara ke 77, Sabtu (1/7/2023) kemarin. Penerbitan buku ini dilakukan sebagai refleksi dari perjalanan tugas hampir 6 bulan jenderal bintang dua ini menjabat sebagai Kapolda Kepri.
Adapun judul buku tersebut yakni 'Nilai Budaya Masyarakat Kepulauan Riau dalam Perspektif Binkamtibmas'. Susbtansi isi buku sebagai hasil penelitian ini, mengupas tentang hubungan sosial dan kebersamaan masyarakat Kepri dalam mewujudkan kamtibmas yang dilandasi oleh nilai-nilai budaya yang plural.
Provinsi Kepulauan Riau dinilai sebagai wujud dari miniatur Indonesia Raya yang terdiri atas beragam suku, etnis dan agama namun tetap dipayungi oleh nilai-nilai budaya Melayu yang universal dan toleran.
Irjen Pol Tabana Bangun menjelaskan, buku tersebut ingin memotret sekaligus mengabadikan nilai-nilai budaya yang berkontribusi dalam meningkatkan Kamtibmas yang di Kepri.
"Kepri dipandang sebagai miniatur Indonesia yang menjunjung tinggi kebhinekaan, keamanan, saling menghargai, gotong-royong, dan kerjasama," kata Irjen Tabana Bangun.
Irjen Pol Tabana Bangun resmi bertugas di sebagai Kapolda Kepri usai dilantik Kapolri pada Kamis, 26 Januari 2023 lalu. Sebelumnya, saat masih menyandang bintang satu, Tabana Bangun menjabat sebagai Wakapolda Riau.
Buku tersebut terdiri atas 8 bab (bagian) yang mengupas berbagai aspek terkait Kamtibmas di Kepri. Bab pertama membahas pembinaan Kamtibmas dan peran suku bangsa serta masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan.
Sementara pada bab kedua merupakan deskripsi atas tren gangguan Kamtibmas di Kepri, termasuk penanganan tindak pidana dan analisis kasus kejahatan.
Selanjutnya, pada bab ketiga membahas potensi kerawanan di Kepri dengan memperhatikan pengaruh geografis dan kondisi sosial. Sementara di bab keempat, buku ini mengupas pembinaan Kamtibmas dan peran serta masyarakat, dengan penekanan pada pendidikan masyarakat dan sikap pemerintah Provinsi Kepri beserta para pemangku kepentingan terkait.
Di bab kelima, buku ini mengulas tentang pluralitas di Kepri dan pandangan berbagai etnik terhadap Kamtibmas.
"Dalam bab kelima ini mengetengahkan bahwa Kepri sebagai provinsi multikultural, konsep pluralitas, semangat toleransi, serta sikap masyarakat Melayu Kepri dalam menerima pluralitas," jelasnya.
Sementara itu, pada bab keenam menjelaskan tentang kearifan budaya masyarakat Melayu dalam perspektif Kamtibmas, termasuk implementasi kearifan lokal dan peran musyawarah mufakat.
Di bab ketujuh membahas Kamtibmas dalam perspektif berbagai agama, mencakup pandangan agama, kerukunan beragama, potensi gangguan dari ekstremisme, dan pandangan terhadap toleransi dan radikalisme.
Kemudian dilanjutkan pada bab kedelapan yang mengupas prinsip hidup masyarakat dalam berbagai etnik yang berbaur dalam kehidupan sehari-hari.
Buku ini melibatkan beberapa narasumber, termasuk tokoh pemerintah dan tokoh masyarakat pemuda, yang memberikan pandangan mereka mengenai kebersamaan dan sinergi yang terbangun di Kepri.
Dalam perspektif Kamtibmas, Irjen Tabana Bangun sangat memperhatikan nilai-nilai budaya yang telah berkembang sebagai warisan yang harus diperhatikan dan dilestarikan.
Irjen Tabana Bangun menyampaikan terima kasih kepada para narasumber, terutama tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama, yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk mendapatkan gambaran tentang nilai-nilai yang dianjurkan di tengah masyarakat Kepri.
"Tentu saja, semangat dari penerbitan buku ini yakni agar pembinaan Kamtibmas dapat berjalan dengan baik dengan pelibatan partisipatif semua elemen dan stakeholder. Kepolisian menyadari bahwa kebersamaan dengan segenap pihak menjadi kunci mewujudkan kamtibmas yang kondusif," kata jenderal polisi berdarah Karo ini. (*)