Israel Targetkan Indonesia Buka Hubungan Diplomatik, Ini Dasarnya
SabangMerauke News - Israel terus berupaya untuk membangun hubungan diplomatik dengan empat negara muslim menurut Perjanjian Abraham yang ditengahi Amerika Serikat pada 2020. Arab Saudi dan Indonesia menjadi dua dari empat negara tersebut.
Harapan itu baru-baru ini ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid. Meski, diakuinya bahwa terwujudnya hubungan diplomasi tersebut akan membutuhkan waktu.
“Israel sedang berupaya memperluas Perjanjian Abraham ke negara-negara tambahan di luar Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko,” kata Yair Lapid di Radio Angkatan Darat, Selasa (25/1/2022), dikutip dari Reuters.
"Jika Anda bertanya kepada saya negara penting mana yang sedang kita lihat, Indonesia adalah salah satunya. Dan Arab Saudi tentu saja, tetapi hal-hal ini membutuhkan waktu," tambah dia.
Perjanjian Abraham atau Abraham Accords adalah perjanjian dalam rangka menarik negara Arab dan negara mayoritas muslim agar mau menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.
Lapid menyebut, negara-negara kecil juga ditargetkan untuk menormalkan hubungan dengan Israel dalam dua tahun mendatang. Namun ia tak merinci negara-negara mana yang dimaksud.
Di hari yang sama, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan akan mengunjungi Uni Emirat Arab dan bertemu dengan para pemimpinnya pada 30-31 Januari mendatang. UEA adalah negara pertama yang menormalkan hubungan dengan Israel sebagai bagian dari Perjanjian Abraham.
Meski tidak ada hubungan resmi, Arab Saudi setuju pada 2020 untuk mengizinkan penerbangan Israel-UEA melintasi wilayahnya. Pesawat El Al Israel Airlines milik Perdana Menteri Israel Naftali Bennett terbang melalui wilayah udara Saudi ketika dia mengunjungi Abu Dhabi bulan lalu.
Kunjungan rahasia ke Arab Saudi pada November 2020 oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pun dikonfirmasi oleh pejabat Israel, meski secara terbuka ditolak oleh Riyadh. Baik Israel maupun Arab Saudi berbagi keprihatinan atas musuh bersama mereka, Iran.
Di sisi lain, Arab Saudi dan Indonesia mengutuk serangan udara Israel di Gaza selama 11 hari permusuhan dengan militan Palestina pada Mei 2021. Saat itu, lebih dari 250 warga Palestina tewas di Gaza. Roket yang ditembakkan oleh Hamas dan kelompok militan lainnya pun menewaskan 13 orang di Israel. (*)