7 Fakta Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Wakapolri yang Segera Pensiun dari Kepolisian
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Komjen Pol Gatot Eddy Pramono merupakan perwira tinggi polisi yang terkena rotasi beberapa waktu lalu. Mantan Wakapolri itu kini mengemban tugas di Pati Mabes Polri dalam rangka memasuki masa pensiun.
Menurut laman resmi Polri, secara keseluruhan terdapat 539 personel yang terkena mutasi. Rotasi ini tercantum dalam lima surat telegram yang diterbitkan Polri pada tanggal (24/62023).
Untuk menggantikan posisi Wakapolri yang ditinggal oleh Komjen Gatot Eddy Pramono, Jenderal Listyo Sigit lantas menunjuk Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 1/2003 Pasal 3 ayat 2, batas usia pensiun adalah 58 tahun. Sedangkan Komjen Gatot Eddy Pramono akan genap berusia 58 tahun pada 28 Juni.
Berikut 7 fakta tentang Komjen Pol Gatot Eddy Pramono:
1. Menikah Pada Masa Penugasan Awal
Setelah lulus dari Akademi Kepolisian pada 1988, Gatot lalu mendapat tugas pertama di wilayah Blitar.
Di Blitar inilah, pria asal Solok, Sumatera Barat, itu bertemu dengan Widi Astutik dan menikahinya.
Dari pernikahan tersebut, Gatot dikaruniai tiga anak bernama, Amanda Widya Aminditha, M. Andi Yusuf, dan Amelia Widya Atmani Wedhana.
2. Pernah Menangani Dua Kasus Besar
Ketika Gatot bertugas sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya pada tahun 2011, dirinya sempat terlibat dua kasus besar yakni, Pembobolan kartu kredit senilai miliaran rupiah dan pencurian dengan kekerasan lintas provinsi.
Untuk kasus pembobolan ATM, Kapolda Metro Jaya berhasil membekuk 14 anggota sindikat. Mereka diduga menjalankan aksinya sejak 2010, dan telah menggondol Rp 81 miliar.
Sedangkan kasus pencurian dengan kekerasan lintas provinsi yang beroperasi di Sumatera Utara, Tangerang, Banten, dan Bogor, yang meresahkan akhirnya berhasil dibekuk oleh Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Diketahui terdapat enam orang pelaku yang didalangi oleh John Tamba alias Kapten.
3. Pernah Menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya
Ketika masih berpangkat Irjen, Gatot Eddy Pramono sempat ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya pada 22 Januari 2019, menggantikan Idham Aziz yang menjadi Kabareskrim.
Setelah hampir setahun menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, Gatot mendapat kenaikan jabatan dan pangkat setelah dipercaya mengemban tugas sebagai Wakil Kapolri.
4. Menjabat sebagai Wakapolri di Tahun 2020
Tepatnya pada Januari 2020, Gatot mendapat surat perintah mutasi untuk menjabat sebagai Wakapolri menggantikan posisi Komjen Ari Dono Sukmanto yang dimutasi menjadi Pati Mabes Polri dalam rangka pensiun.
Sementara posisinya sebagai Kapolda Metro Jaya lantas diambil alih oleh Irjen Nana Sudjana yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat.
5. Raih Profesor Kehormatan dari Unri
Gatot merupakan salah satu perwira tinggi polisi yang gemar berkuliah. Setelah menyelesaikan pendidikan di PTIK pada tahun 1996, Gatot lalu melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia untuk memperoleh gelar magister pada tahun 1999.
Pendidikan Gatot masih berlanjut ke Sekolah Staf dan Pimpinan atau Sespim Lemdiklat Polri, dan lulus pada tahun 2002. Dan lulus dari Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) pada 2012.
Tak berhenti sampai situ, dia juga melanjutkan sampai ke jenjang S3. Hingga pada akhirnya Gatot berhasil memperoleh gelar Doktor Ilmu Kriminologi UI di tahun 2015.
Komjen Gatot juga mendapat gelar profesor kehormatan dari Fakultas Hukum Universitas Riau pada 2022 lalu.
6. Ketua Persatuan Masyarakat Riau Jakarta
Komjen Pol Gatot Eddy Pramono juga merupakan Ketua Persatuan Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ). Ia dilantik untuk kali kedua memimpin PMRJ masa khidmat 2023-2026 di Gedung Tribrata Jakarta, Senin (23/1/2023) lalu.
Komjen Pol Gatot Edy telah menjabat sebagai Ketua PMRJ dua periode. Dimana pada masa khidmat 2019-2023 ia terpilih menjadi Ketua PMRJ, namun akhirnya kembali terpilih menahkodai PMRJ masa khidmat 2023-2026.
7. Masuk Radar Calon Gubernur Riau
Nama Komjen Gatot Eddy Pramono disebut-sebut berpeluang menjadi bakal calon Gubernur Riau. Namanya santer menjadi perbincangan masyarakat di Riau.
Namun, sejauh ini belum diketahui secara pasti terjunnya Gatot ke dunia politik. Perahu partai yang akan mengusungnya juga belum diketahui. (*)