25 Orang di Riau Digigit Hewan Rabies, Ini Langkah Dinas Kesehatan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau mencatat periode Januari-Mei 2023 sebanyak 25 orang digigit hewan yang terinfeksi rabies.
"Dari 25 orang yang digigit hewan terinfeksi rabies tersebut tidak ada yang meninggal dunia dan semua berhasil diobati dan sehat kembali," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPH) Riau Herman di Pekanbaru, Senin.
Menurut Herman, pihaknya menemukan ada 12 kasus positf rabies pada hewan sejak Januari-Mei 2023 tersebar di Indragiri Hilir sebanyak 3 kasus, Pelalawan ada 1 kasus, Siak 4 kasus, Bengkalis 1 kasus dan Pekanbaru 3 kasus.
Untuk kasus rabies di Riau, katanya, menyebutkan sampai saat ini sudah ditemukan di lima daerah itu dan Dinas PKH Riau terus berupaya mengantisipasi penyebaran penyakit rabies terutama pada anjing dan kucing.
"Caranya adalah dengan melakukan penyuntikan vaksin anti rabies di seluruh kabupaten maupun kota di Riau. Kita juga mendistribusikan vaksin anti rabies melalui instansi terkait pada masing-masing kabupaten dan kota. Vaksinasi hewan penular rabies adalah anjing, kucing dan musang peliharaan warga," katanya.
Sementara itu Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyiapkan vaksin rabies bagi manusia khusus untuk orang yang digigit hewan positif rabies guna menghindari kefatalan pada korban.
"Sejak awal 2022 Dinkes Riau sudah mendistribusikan vaksin rabies bagi manusia ke dinas kesehatan kabupaten dan kota. Namun jika terjadi kekurangan stok, dinas kesehatan kabupaten dan kota dapat mengajukan kembali tambahan vaksin," kata Zainal Arifin.
Ia menjelaskan Dinkes Riau sudah menyediakan vaksin rabies bagi manusia, yakni korban yang sudah digigit hewan positif rabies dan agar tidak menyebabkan kefatalan maka orang yang digigit hewan rabies harus segera disuntik vaksin itu.
"Untuk mendapatkan vaksin rabies tersebut, masyarakat Provinsi Riau dapat mendatangi fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas atau klinik-klinik terdekat," katanya.
Akan tetapi, katanya lagi, ada juga Puskesmas yang tidak memiliki stok atau peresediaan vaksin ini karena jarang digunakan, sehingga vaksin disimpan di Dinas Kesehatan. Namun kalau stok vaksin mereka habis maka bisa segera mengajukan ke Diskes Riau. (*)