Jemaah Haji Asal Riau Mengeluh: 2 Hari Tak Dapat Katering, Check Out Dipercepat Barang Banyak Ketinggalan di Hotel
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR yang tergabung dalam Timwas Haji DPR, Achmad, mengunjungi sejumlah pemondokan jemaah haji asal Riau di Mekkah. Sejumlah keluhan diterima oleh Achmad, salah satu yang utama adalah soal makan.
Salah satu titik yang dikunjungi Achmad adalah pemondokan jemaah haji asal Rokan Hulu, Riau, di Hotel Emaar Al Diyafa, Syisah, Mekkah, Minggu (25/6/2023) kemarin. Di titik ini terdapat 374 jemaah, dengan catatan 2 jemaah di antaranya dalam kondisi sakit. Dalam kunjungannya, Achmad juga menyerahkan bantuan makanan dan minuman.
Saat Achmad datang, jemaah berkumpul dan menyampaikan aspirasinya kepada Achmad. Mereka menyampaikan keluhan soal makanan yang dihentikan distribusinya oleh Pemerintah 2 hari jelang wukuf, dengan alasan masalah transportasi.
"Sejak kemarin mereka tidak dapat lagi katering. Sebelumnya mereka tidak mendapat informasi, sehingga mereka kewalahan mencari makanan," kata Achmad kepada wartawan.
Politikus Demokrat ini juga sampat berbincang dengan jemaah yang membeli makanan secara mandiri di hotel 402. Jemaah itu membeli makanan seharga 12 riyal atau setara Rp 48 ribu. Menu makanan yang didapat jemaah itu, yaitu nasi, ikan, ayam, sayur, sambal, buah dan air minum.
Selain masalah makan, ada juga keluhan soal waktu check out dari Madinah yang dipercepat sehingga ibadah arbain jemaah tak lengkap. Dampak lain adalah sejumlah barang jemaah tertinggal karena terburu-buru berangkat ke Mekkah.
"Dan banyak barang mereka yang tertinggal di hotel di Madinah sampai sekarang belum diantar," ujar Achmad.
Masalah lain yang dikeluhkan adalah soal jauhnya jarak antara hotel dan Masjidil Haram, hal ini utamanya menyulitkan jemaah lansia.
"Ada juga masalah obat habis, padahal kemarin banyak juga jemaah yang batuk-batuk, tetapi obat tidak tersedia. Demikian juga masalah tenaga medis, tidak berimbangnya rasio jumlah jemaah dengan petugas kesehatan sehingga kewalahan juga tenaga medis ini melayani jemaah kita," tutur Achmad.
Achmad juga menerima keluhan belum maksimalnya pelayanan kepada lansia. Dia menyinggung tema Haji 2023 Ramah Lansia dan berkeadilan yang belum terwujud.
"Petugas-petugas haji yang ada ini tidak menguasai Mekkah Madinah, tidak bisa berbahasa Arab. Mereka itu sebagian besar tidak bisa menjalankan tugas dengan baik," kata Wakil Rakyat asal daerah pemilihan Riau I ini.
Achmad meminta Menteri Agama mengevaluasi pelaksanaan haji terkait dengan keluhan-keluhan yang dia terima. Dia juga meminta Menteri Agama betul-betul membuat persiapan maksimal untuk pelaksanaan puncak haji. (*)