Mantan Ketua BEM UI yang Kini Kerja di Istana Tantang Debat Juniornya, Ini Persoalannya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang berbicara mengenai akhir kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sembari mengkritik kondisi demokrasi hingga antikorupsi.
Merespons itu, Faldo Maldini yang berkantor di kompleks Istana Kepresidenan menyampaikan tantangan.
"Kalau berani buka pikiran, ayo debat soal peran BEM ini, biar BEM tidak ditinggalkan mahasiswa. Kasihan juga lihatnya," kata Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, Kamis (22/6/2023).
Faldo sendiri sebenarnya adalah mantan Ketua BEM UI pendahulu Melki. Dia memimpin BEM UI pada 2012. Menurutnya, BEM UI belum banyak berubah.
"Saya kira ini gaya BEM UI masih sama kayak waktu saya jadi BEM dulu, sebelas tahun yang lalu. Belum ada perubahan, padahal zaman sudah berubah banyak," kata Faldo.
Politikus PAN ini menanggapi pula sorotan BEM UI soal apakah akhir kepemimpinan Presiden Jokowi bakal baik atau berdarah-darah, yang menurut BEM UI tergantung respons Jokowi terhadap aspirasi masyarakat.
Faldo menyampaikan pemerintah justru tidak ingin mahasiswa berdarah-darah.
"Yang jelas, pemerintah tidak mau mahasiswa berdarah-darah setelah lulus. Sulit mencari pekerjaan, menganggur lama, akhirnya mengganggu kesehatan mental dan kualitas hidup," kata Faldo.
Selanjutnya, dia juga menanggapi kritik BEM UI terhadap UU Cipta Kerja. Justru, kata Faldo, UU Cipta Kerja dibikin untuk menjamin masa depan anak-anak muda seperti Ketua BEM UI dan mahasiswa lainnya.
"Misalnya, UU Ciptaker yang disebutkan itu semuanya tujuannya buat generasi muda Indonesia. Makanya, sering kali saya tanyakan BEM UI ini bekerja untuk siapa sebenarnya? Kok tidak senang generasi muda jadi makin berdaya?" kata Faldo.
Sebelumnya, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang berbicara melalui kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, diunggah pada Selasa (21/6/2023) kemarin.
"Tahun ke depan adalah tahun ke-10 dan tahun terakhir. Mari kita lihat, apakah Presiden Jokowi ini mau mengakhiri kekuasaannya dengan baik atau dengan berdarah-darah," kata Melki dalam video itu.
Pernyataan itulah yang menjadi viral di Twitter sampai jelang siang tadi. Narasi viral yang beredar adalah Melki mengancam Jokowi apakah mau turun dari kekuasaannya atau berdarah-darah.
"Saya hanya ingin memperingatkan Presiden Jokowi, ingin mengakhiri kekuasaannya tahun depan dengan baik atau tidak. Jika ingin mengakhiri kekuasaan dengan baik, jawablah suara-suara rakyat, perluaslah ruang demokrasi, perkuatlah gerakan antikorupsi, dan taatlah pada konstitusi. Ketiadaan itikad baik untuk hal-hal tersebut menciptakan akhir kekuasaan Presiden Jokowi yang tidak baik," tutur Melki, Kamis (22/6/2023).
Kalimat Melki yang menjadi sorotan itu dia sampaikan dalam konteks aspirasi yang disampaikan via surat ke Jokowi. Dia berharap surat aspirasi tersebut direspons dengan baik dan dilaksanakan oleh Jokowi. (*)