Kendaraan Proyek Gedung Perpustakaan Kepulauan Meranti Bikin Jalan Rusak, Dinas PUPR Minta Diperbaiki
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Sejumlah ruas jalan di Kota Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi rusak akibat kendaraan jenis truk melebihi kapasitas muatan (overload), sementara kapasitas beban jalan yang hanya 6 ton.
Mobil tersebut diketahui bermuatan tiang pancang mini pile yang dibongkar di Pelabuhan Dorak untuk pembuatan pondasi pembangunan fisik gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum di Desa Banglas senilai Rp 9,63 miliar.
Dari pantauan media, mobil truk tersebut membawa muatan dengan kecepatan kencang pada dini hari. Mereka membawa pondasi bangunan yang terbuat dari beton precast itu tanpa pengawalan dan ugal-ugalan dalam mengendarai kendaraanyaml. Akibatnya beberapa ruas jalan seperti di Jalan Banglas mengalami retak dan deformasi pada lapisan perkerasan aspal atau cacat permukaan (disintegration) serta bergelombang (upheaval).
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kepulauan Meranti, Piskot Ginting saat dikonfirmasi membenarkan jika ada aktivitas truk trailer pengangkut tiang pancang yang beroperasi pada malam hari yang melewati rute Jalan Lingkar Dorak, Jalan Dorak menuju Banglas dan berhenti di Jalan Perumbi.
Diterangkannya aktivitas mobil besar itu berlangsung atas surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh pihaknya. Namun dalam surat tersebut dijelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya tonase beban muatan, kelancaran arus lalu lintas dan jam operasional.
"Aktifitas angkutan mobil tersebut sesuai dengan surat rekomendasi atas surat yang ditujukan kepada kami. Namun di dalam surat tersebut sudah kami jelaskan untuk memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah tonase muatan agar tidak merusak jalan," kata Piskot Ginting, Selasa (20/6/2023).
Tidak Ada Izin Dinas PUPR
Plt Kepala Dinas PUPR Kepulauan Meranti Rahmat Kurnia ST mempertanyakan siapa pihak yang bertanggungjawab atas kerusakan jalan tersebut. Soalnya hingga saat ini tidak ada izin ke Dinas PUPR.
"Kalau sudah terjadi kerusakan seperti itu, kita akan segera menyurati OPD terkait dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan Arsip agar jalan tersebut diperbaiki kembali. Apalagi mereka belum ada membuat laporan resmi ke kami, baru hanya sebatas lisan saja," kata Rahmat.
Dikatakan Rahmat, rata-rata kondisi jalan di Kota Selatpanjang yang dibangun tidak dengan sistem base hanya mampu menahan beban sampai dengan 5-8 ton. Namun jika sering dilewati kendaraan bertonase lebih dari itu, dikhawatirkan jalan akan amblas.
"Selain itu struktur lahan kita juga tidak mendukung untuk dilewati kendaraan berat, karena belum pernah dilakukan base. Kalau mau mobilisasi untuk kendaraan dengan tonase besar harus dialas baja," ujar Rahmat.
Pria yang akrab disapa Aang itu juga menyebutkan jika mobil pembawa tiang pancang itu tonasenya mencapai 10-15 ton dan itu sangat berbahaya untuk konstruksi jalan.
"Hitungannya satu kubik itu 2,4 ton, sementara beban yang dibawa dengan tinggi dan panjang satu meter, maka perkiraannya itu lebih dari 15 ton ditambah lagi dengan kecepatan tinggi," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya meminta pihak terkait, khususnya perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut agar memperhatikan infrastruktur yang dilalui kendaraan.
"Kita tegaskan untuk bertanggungjawab apabila ada kerusakan infrastruktur milik daerah. Bukan kita tidak mendukung program pembangunan, namun upaya yang kita lakukan adalah untuk menjaga agar jalan yang ada ini tidak rusak karena kendaran melebihi tonase yang melewati," pungkasnya.
Kadis Perpustakaan Tak Tahu
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Perawitami mengaku tidak tahu terkait hal tersebut. Dia menganjurkan untuk menemui Bakri Adnan sebagai Kepala Bidang Perpustakaan yang mengetahui persis alur dan teknis pekerjaan proyek tersebut.
"Saya tidak paham betul dengan teknis proyek itu. Untuk itu bisa bertemu dengan Pak Bakri Adnan selaku KPA-nya," kata Perawitami singkat.
Kepala Bidang Perpustakaan, Bakri Adnan hingga saat ini tidak diketahui dimana keberadaannya.
Informasi dari Perawitami, dia sudah lama tidak tampak di kantor. Sementara itu wartawan sudah beberapa kali mencoba untuk menghubunginya, namun telepon selulernya sudah dalam keadaan tidak aktif. (R-01)