Bupati Indragiri Hilir Diberikan Sertifikat Bupati Plagiasi, Buntut Peniruan Logo Hari Jadi Inhil ke 58: Ini Sangat Memalukan!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Bupati Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan diberikan sertifikat sebagai Bupati Plagiasi oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Provinsi Riau. Sindiran keras ini buntut dari dugaan plagiasi dalam pembuatan logo Hari Ulang Tahun (Milad) Kabupaten Inhil ke 58 tahun 2023 yang mirip dengan logo Milad ke 58 IPM.
Meski telah menerima permintaan maaf dari Ketua HUT Kabupaten Inhil ke 58, namun kedua organisasi tersebut menyesalkan peristiwa itu bisa terjadi. Apalagi, dugaan peniruan logo itu dilakukan sekelas pemerintah daerah.
"Satu kebanggaan bagi kami IPM atas karya seni kami yang resmi diambil untuk logo Milad ke-58 Kabupaten Inhil. Meskipun kami kesal pemakaian logo dilakukan tanpa ini izin," kata Ketua Umum IPM Riau, Indah Pebriza dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/6/2023).
Diketahui logo HUT Kabupaten Inhil ke 58 identik dengan logo Milad ke 58 IPM pada tahun 2019 lalu. IPM dan IMM menyebut kalau Ketua Panitia HUT ke 58 Inhil, Sutarno Wandoyo telah mengakui adanya kelalaian atas penggunaan logo tersebut.
Ketua DPD IMM Riau Ali Topan dengan nada menyindir mengucapkan terikasih atas ketertarikan karya desain logo aktivis Muhammadiyah dijadikan logo HUT Kabupaten Inhil.
"Meskipun tanpa melalui proses kompetisi atau sayembara yang tidak dibuat oleh pihak panitia, logo Milad IPM ke 58 dipilih dalam merayakan HUT ke 58 Kabupaten Indragiri Hilir," terangnya.
Setelah menyerap respon aktivis Muhammadiyah, IPM dan IMM Riau bersepakat menyikapi hal ini dengan dewasa dan menerima permohonan maaf yang disampaikan Panitia HUT Kabupaten Inhil.
IMM dan IPM pun memberikan sertifikat penghargaan kepada Bupati Inhil HM Wardan. Adapun dalam sertifikat tersebut, Bupati Inhil mendapat penghargaan sebagai Bupati Inhil.
Indah Pebriza menerangkan, pemberian sertifikat tersebut lantaran Bupati Inhil kerap diberitakan media selalu mendapat penghargaan di berbagai bidang. Misalnya, penghargaan dari Komisi Informasi (KI) dalam kategori Pelopor Keterbukaan Informasi Publik Pemerintahan Desa Tahun 2017 dan penghargaan dari BPMP Riau atas Komitmen Peningkatan Mutu Pendidikan.
"Kami pun ikut andil memberikan penghargaan atas plagiasi logo milad yang ke-58 tersebut," kata Indah.
Pihaknya meragukan mekanisme yang dilakukan oleh panitia HUT Kabupaten Inhil ke 58 sehingga kejadian miris tersebut bisa terjadi.
"Padahal setiap kami cek logo milad 58 yang keluar di google hanya logo milad IPM ke-58. Apa memang tidak ada mekanisme pengecekan berlapis dari panitia yang disodorkan kepada pemkab, sebelum akhirnya pemkab menentukan logo yang akan dipakai?", tanya Indah.
Pihaknya juga mempertanyakan model event yang dilakukan oleh Pemkab Inhil yang diserahkan kepada panitia.
"Atau apakah memang ada penekanan angka seminim mungkin baik dari panitia atau pun pemkab sendiri. Sehingga kami menduga ada proses yang di potong-potong," terangnya.
Atas kejadian itu, IMM dan IPM Provinsi Riau meminta kepada DPRD Provinsi Riau untuk mengkroscek Pemkab inhil dalam mengadakan acara HUT kabupaten tersebut.
"Kami berharap keterbukaan informasi termasuk penganggaran yang disediakan Pemda, karena sekelas kabupaten kok bisa terjadi kejadian fatal yang dianggap sepele. Ini sangat memalukan jika benar adanya permasalahan anggaran, tidak logis dengan banyak perusahaan besar di wilayah Indragiri Hilir, tapi justru hal itu terjadi," jelasnya.
IPM dan IMM pun memberikan pesan keras kepada Bupati Inhil HM Wardan atas kejadian tersebut.
"Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah. Agar ini menjadi refleksi dan resolusi yang terjadi di milad kabupaten Inhil," jelasnya.
IPM dan IMM menyebut penghargaan sebagai Bupati Plagiasi tak pernah diberikan kepada bupati lain di Indonesia.
"Bentuk apresiasi kami untuk Bapak Bupati Inhil, kami berikan sertifikat penghargaan sebagai Bupati Plagiasi, yang kami yakini tidak ada pemerintah yang memilikinya selain Bupati Indragiri Hilir," pungkas IMM dan IPM dalam keterangannya.
Panitia Minta Maaf
Terkait kemiripan yang terjadi pada logo Milad Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) ke-58 tahun 2023, panitia penyelenggara meminta maaf atas kejadian tersebut. Ketua Panitia Milad Inhil, Sutarno Wandoyo mengakui adanya kelalaian atas kesamaan logo Milad ke-58 dengan logo Milad ke-58 Ikatan Pelajar Muhammadiyah tahun 2019.
“Kami akui ini merupakan kelalaian kami yang tidak teliti dalam mengecek logo terlebih dahulu sebelum dipilih dan kami menyesal atas kekhilafan tersebut. Sebagai panitia, kami bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian ini dan kami memahami betapa pentingnya simbol dan identitas yang berbeda bagi setiap lembaga” ungkap Sutarno dilansir dari laman mediacenter.inhil.go.id.
Sutarno menyatakan, panitia telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan ini dan berkomitmen untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam pengelolaan logo.
“Beberapa langkah telah kami ambil untuk memperbaiki kesalahan ini dan berkomitmen untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam pengelolaan logo maupun simbol-simbol lainnya dimasa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan masyarakat Inhil terkait ini” lanjut Sutarno.
“Kami juga berharap kelalaian yang kami perbuat ini tidak mengurangi semangat dan kegembiraan masyarakat dalam memperingati Milad Inhil ke-58” tutupnya. (*)