Aneh! Kontrak Proyek Payung Elektrik Masjid An Nur Riau Sudah Diputus, Tapi Diduga Pekerjaan Terus Lanjut
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau menyebut kontrak pengerjaan payung elektrik Masjid An Nur telah diputus per 8 April lalu. Bahkan, Pemprov Riau menyatakan kalau proyek itu sedang dilakukan audit oleh Inspektorat.
Namun, di lapangan diduga aktivitas pengerjaan masih terus berlanjut, Jumat (16/6/2023). Dilansir detik.com, terlihat enam unit payung elektrik justru sudah hampir tuntas dikerjakan. Beberapa rangka yang sempat berkarat terlihat sudah dicat hijau.
Tak hanya rangka, bongkar pasang terpal juga masih berlangsung. Pekerja terlihat bekerja sejak beberapa hari terakhir untuk menuntaskan proyek di rumah ibadah itu.
Pengurus Masjid An-Nur Pekanbaru, M Adin membenarkan proyek itu kembali dilanjutkan. Bahkan proyek dikerjakan siang hingga malam hari.
"Pengerjaan ada siang, tadi malam ada juga," ucap M Adin, Jumat (16/6/2023).
Melihat ada pengerjaan, Adin pun coba bertanya pada kontraktor. Benar saja, pengerjaan dilanjutkan di bagian payung saja.
"Saya tanya kontraktor katanya ada yang mau diganti, pengerjaan tetap ada. Saya tanya payung saja (dikerjakan)," katanya.
Proyek payung elektrik dikerjakan oleh kontraktor PT Bersinar Jesstive Mandiri merupakan bagian dari pekerjaan renovasi Masjid An Nur yang gagal tuntas meski sudah dua kali mengalami perpanjangan masa pengerjaan. Belakangan, proyek ini bikin heboh lantaran payung elektrik justru rusak saat tengah dikerjakan akibat hembusan angin dan hujan deras beberapa bulan lalu.
Proyek dengan nilai total Rp 42 miliar tersebut pun kabarnya tengah diusut oleh Polda dan Kejati Riau. Polda telah memeriksa sedikitnya empat orang dari pihak kontraktor maupun pejabat Dinas PUPR Riau.
Sejauh ini belum diketahui perkembangan pengusutan kasus ini. Hasil audit yang dilakukan oleh Inspektorat pun belum pernah disampaikan ke publik.
Berdasarkan kontrak, proyek ini seharusnya tuntas dikerjakan pada akhir Desember lalu. Namun, sudah 2 kali mendapat kesempatan perpanjangan masa kerja, namun tak kunjung selesai.
Masalah jadi makin heboh usai pernyataan mengejutkan Sekdaprov Riau, SF Hariyanto yang mengungkap adanya dugaan pemalsuan ahli dalam proyek itu. Dalam pertemuan yang dihadiri langsung Gubernur Riau, Syamsuar, ia blak-blakan menyampaikan amburadulnya proyek hingga tak kunjung selesai dikerjakan.
Kepada Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan telah dikonfirmasi soal dugaan berlanjutnya pekerjaan payung elektrik di tengah pemutusan kontrak. Namun ia tak memberi respon atas konfirmasi yang dilayangkan via WhatsApp sejak Jumat kemarin.
Setali tiga uang, Kabid Cipta Karya PUPR Riau Thomas juga tak membalas konfirmasi yang dikirimkan kemarin. (*)