Pernah Sebut Dewan Pengkhianat Rakyat, Presiden Mahasiswa Ini Justru Ikut Nyaleg
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Manik Marganamahendra, sempat menjadi sorotan karena menyebut DPR sebagai 'Dewan Pengkhianat Rakyat'. Kini Manik kembali ramai diperbincangkan karena ingin menjadi anggota dewan.
Manik membenarkan kabar tersebut. Dia mengaku akan menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD DKI Jakarta. Dia akan maju melalui Partai Perindo.
"Betul, saya akan mencalonkan diri sebagai bacaleg Perindo untuk DPRD DKI Jakarta dapil 6 Jakarta Timur," kata Manik kepada wartawan, Jumat (16/6/2023).
Manik mengatakan memutuskan menjadi bacaleg untuk dapat menyampaikan aspirasi masyarakat. Dia mengatakan aspirasi masyarakat itu akan disuarakan melalui jalur politik.
"Saya merasa penting membawa aspirasi masyarakat ke dalam dunia politik," kata Manik seperti dilihat di akun Instagramnya, @marganamahendra.
Dia berharap menjadi jembatan aspirasi masyarakat untuk diperjuangkan ke dalam pengambil kebijakan.
"Harapannya, tetap merepresentasikan aspirasi masyarakat melalui dunia politik. Sehingga tidak terputus aspirasi masyarakat di lapangan dengan apa yang dibahas di dalam politik," kata dia.
Pernah Kritik Keras DPR
Sosok Manik sempat menjadi sorotan saat rombongan mahasiswa audiensi dengan perwakilan DPR di tengah demo penolakan RUU KPK dan RUU KUHP. Saat itu massa mahasiswa diterima di ruang Baleg DPR pada Senin (23/9/2019) petang.
Perwakilan anggota Dewan yang hadir dalam audiensi di antaranya Ketua Baleg Supratman Andi Agtas, anggota Baleg Masinton Pasaribu, dan Wakil Ketua Komisi II Ahmad Riza Patria. Mahasiswa kemudian mempertanyakan kehadiran anggota Komisi III DPR lainnya. Komisi III DPR membidangi urusan hukum.
"Saya langsung saja berbicara, pertanyaannya ke mana anggota Komisi III yang lain? Kenapa tidak di sini?" tanya Manik saat itu.
Menurut Supratman, tidak penting massa mahasiswa mempertanyakan hal tersebut karena sudah ada perwakilan anggota DPR yang menemui mahasiswa.
Manik pun menjelaskan mereka sudah punya kesepakatan dengan Sekjen DPR Indra Iskandar. Kesepakatan itu dibuat dalam audiensi pada Kamis (19/9/2023).
Suasana sempat riuh. Mahasiswa kemudian menyatakan mosi tidak percaya kepada DPR.
Mereka menyebut DPR sebagai 'Dewan Pengkhianat Rakyat'. Massa kemudian berangsur keluar dari ruangan tanpa menyampaikan tuntutan apa pun karena mengaku kecewa. Mereka hanya sekitar 10 menit berada di ruangan.
Kata KPUD DKI
"Hari ini kami berikan mosi tidak percaya kepada DPR. Karena hari ini kami merasa kecewa," kata Manik.
"Padahal 19 September kami sudah mengirimkan surat hingga akhirnya diterima Sekjen. Ternyata belum didengar. Kami hari ini menyatakan mosi tidak percaya kepada Dewan Pengkhianat Rakyat," imbuh dia. (*)